MALANG, KOMPAS.TV - Berbicara tentang penyebaran Agama Islam di Malang, tidak lepas dari salah satu tokohnya yakni Ki Ageng Gribig. Tokoh penting dalam penyebaran agama Islam ini meninggalkan jejak yang hingga saat ini masih bisa kita jumpai.
Ki Ageng Gribig adalah salah satu tokoh syiar Agama Islam di Malang. Hingga saat ini jejak Ki Ageng Gribig bisa kita jumpai di komplek pemakaman Ki Ageng Gribig, Madyopuro Kota Malang. Di komplek pemakaman ini kita bisa menjumpai jejak peradaban Islam, mulai bentuk nisan atau model penataan makam Islam.
Ki Ageng Gribig sendiri diperkirakan hidup pada masa Sultan Agung hingga Amangkurat 1 atau pada abad 16-17. Dijelaskan oleh Devi Haridianto, Ketua Pokdarwis Makam Ki Ageng Gribig, pada masa itu Ki Ageng Gribig ditugaskan oleh Mataram Islam untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Pasuruan. Setelah itu Ki Ageng Gribig bergeser ke Malang hingga tutup usia dan dimakamkan di komplek pemakaman ini.
Ada dua versi nama Ki Ageng Gribig, yang pertama adalah Raden Aryo Pamotjoeng dan yang kedua adalah Raden Mosi Bagono. Sedangkan nama Ki Ageng Gribig sendiri konon diambil dari nama kampung tempat ki ageng gribig menyebarkan islam yang pada waktu rumah warganya beratap gribig atau ijuk tebal
"Beliau ini adalah penyebar Agama Islam pada awal peradaban Mataram Islam masuk ke Malang Raya," Kata Devi.
Hingga saat ini, makam Ki Ageng Gribig masih menjadi jujugan peziarah. Selain makam Ki Ageng Gribig, di komplek pemakaman ini juga terdapat makam Bupati Malang pertama, kedua dan ketiga. Selain itu terdapat juga makam Bupati Bondowoso, Surabaya dan Probolinggo yang juga dimakamkan di sini.
Menurut Devi, hingga kini masih banyak hal yang belum sepenuhnya terkuak di komplek pemakaman ini. Penemuan dan bukti sejarah masih terus berkembang karena masih ada ratusan makam tua yang belum teridentifikasi.
#makamkiagenggribig #penyebaranislam
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.