KOMPAS.TV – Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mendorong agar penanganan kasus kematian Bripka AS alias Arfan Saragih dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara.
Menurut Benny Mamoto, pihaknya telah meminta klarifikasi kepada pihak Polres Samosir dan Kapolda Sumatera Utara terkait kasus ini.
“Kami sudah meminta klarifikasi dan koordinasi dengan pihak polres maupun Pak Kapolda. Jadi kami mendorong agar kasus ini ditarik ke polda,” tuturnya dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (24/3/2023).
“Supaya nanti tidak ada kecurigaan-kecurigaan atas langkah yang diambil oleh pihak polres.”
Ia berharap, dengan penagnanan oleh pihak Polda, semua kejanggalan yang disampaikan keluarga, dan hal-hal yang menjadi keberatan mereka bisa ditangani oleh polda.
Baca Juga: Pengakuan Istri Bripka AS, Suaminya Sempat Diancam Sebelum Meninggal Dunia
“Sebab, kalau oleh polres, tentunya nanti bisa justru ada miskomunikasi, dan kondisinya malah tidak menguntungkan.”
Menjawab pertanyaan pembawa acara tentang adanya keraguan bahwa Bripka AS meninggal karena bunuh diri dengan menenggak sianida, ia menyebut Kompolnas bukan penyidik.
“Untuk menyimpulkan, karena kami bukan penyidiknya, maka ini nanti perlu pihak penyidiklah yang melihat hasil otopsinya, olah TKP nya, hasil digital forensik handphone nya, saksi-saksi, barulah nanti itu bisa disimpulkan.”
“Sekali lagi, kami bukan penyidik, jadi belum bisa menyimpulkan apa-apa,” kata dia.
Dalam dialog itu, Benny juga mengaku yakin bahwa pihak internal Polri sudah mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
“Saya yakin, dari internal, apakah dari Biro Wasidik Bareskrim atau dari Propa, saya yakin sudah mengambil langkah.”
“Kami dari Kompolnas sudah menjadwalkan untuk ke Polres Samosir dan Polda Sumut. Jadi, selesai kami rakor internal Kompolnas, kami akan berangkat ke sana, untuk nanti menerima gelar (perkara), kemudian memantau bagaimana proses penyidikan yang dilakukan,” urainya.
Baca Juga: Istri Bripka AS Ungkap Kejanggalan pada Kematian Suaminya: Saya Tak Percaya Dia Bunuh Diri
Sementara, Jeni Irene Simorangkir, meminta pada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk mengusut hal ini.
“Saya meminta tolong pada Bapak Presiden, Bapak Kapolri, dan Bapak Kompolnas, harapan saya, kiranya kasus suami saya diusut, agar saya juga bisa tahu bagaimana sebenarna kejadiannya suami saya bisa sampai meninggal seperti ini,” ucapnya dengan suara terbata-bata.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.