SEMARANG, KOMPAS.TV - Pengamatan hilal di Planetarium UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah memanfaatkan tiga teleskop yang terdiri dari satu teleskop utama dan dua teleskop tambahan, Rabu (22/3/2023).
Laporan jurnalis Kompas TV Cindy Dilapanga, pemantauan hilal akan dimulai pada pukul 18.00 WIB. Sekitar pukul 15.42 WIB langit Semarang tampak cerah.
Ada satu teleskop yang disiapkan sebagai alat pengamatan utama hilal dengan diameter yang lebih besar daripada dua teleskop lainnya.
Sementara itu, dua teleskop berukuran lebih kecil daripada teleskop utama juga disiapkan.
Dua teropong ini menggunakan sistem robotik atau otomatis, sehingga petugas tinggal memasukkan koordinat untuk mengarahkan teleskop ke titik perkiraan hilal di langit.
Tak hanya terbuka untuk Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah maupun petugas falakiyah UIN Walisongo, pengamatan hilal ini juga dibuka untuk 300 masyarakat umum.
Baca Juga: Pengamatan Hilal di Bukit Condrodipo Gresik: 4 Teleskop Disiapkan, Cuaca Mendung
Masyarakat yang datang bisa bergantian melihat hilal melalui dua teropong yang telah disediakan.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut hilal berpotensi terlihat di seluruh wilayah di Indonesia.
Akan teteapi, Pengamat Meteorologi dan Geofisika Pertama BMKG Whytia Shabrina menyatakan, hilal bisa diamati apabila cuaca di titik lokasi pemantauan cerah.
"Cuaca di Indonesia bervariasi, cerah hingga hujan. Di DKI Jakarta sendiri berpotensi cerah berawan," kata Whytia, Rabu (22/3) di Breaking News Kompas TV.
Matahari akan terbenam pada 18.02 WIB di DKI Jakarta. Selain itu, hilal baru akan terlihat sesaat setelah terbenamnya Matahari.
Ia pun mengungkapkan, masyarakat yang ingin memantau laporan pantauan hilal BMKG bisa mengakses website hilal.bmkg.go.id.
Baca Juga: Pemantauan Hilal Ramadan 1444, BMKG Makassar Siapkan 2 Teleskop, Kondisi Cuaca Cerah Berawan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.