MALANG, KOMPAS.TV - Usai ledakan di Malang, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (11/3/2023) malam, satu korban luka telah pulang dari rumah sakit, sementara Tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Jatim akan menyisir kembali lokasi ledakan pagi ini, Minggu (12/3).
Berdasarkan laporan jurnalis Kompas TV Hilda Nusantara, petugas kepolisian memasang garis polisi serta mengosongkan area ledakan yang terjadi di RT 7/RW 11 Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.
Ledakan yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB pada Sabtu (11/3) kemarin itu, mengakibatkan satu orang meninggal, yakni Hasan (19).
Selain itu, satu korban mengalami luka ringan di bagian kepala kini tengah dirawat di rumah sakit. Lalu, satu korban lain dilaporkan telah pulang ke Malang usai mendapat pengobatan.
Penyebab ledakan terus diselidiki Tim Jibom Polda Jatim sejak dini hari tadi. Mereka datang pada Minggu dini hari pukul 01.00 WIB hingga 03.00 WIB.
Baca Juga: Tewaskan 1 Orang, Ledakan di Malang Diduga Akibat Dua Hal, Polisi Pastikan Penyebabnya
Selanjutnya, Tim Jibom juga akan kembali menyisir lokasi pada pukul 07.00 WIB pagi ini. Di sisi lain, hasil penyisiran sementara belum bisa disimpulkan oleh polisi.
Sebelumnya, salah satu saksi bernama Supangat, terdapat bahan pembuat mercon atau petasan di lokasi ledakan.
Ia mengaku mendengar ledakan dari rumah tetangganya ketika dirinya baru saja pulang kerja dan berada di dapur rumahnya.
"Saya pulang kerja langsung ke dapur, jadi nggak pernah main-main ke luar," ujarnya.
Di sisi lain, Kapolsek Kasembon, AKP Guguk Windu Hadi menyatakan pihaknya masih akan menunggu hasil pemeriksaan Tim Jibom untuk memastikan penyebab ledakan tersebut.
Baca Juga: Polisi Kerahkan Jibom Polda Jatim untuk Telusuri Ledakan Maut di Malang
"Untuk memastikan, kami masih menunggu Tim Jibom Polda Jatim," terangnya, Sabtu (11/3).
Ia pun mengaku mendapatkan dua informasi terkait dugaan penyebab ledakan yang merusak tiga rumah itu.
"Ada dua informasi yang masuk, informasi pertama karena ledakan LPG dan informasi kedua karena petasan," ujarnya.
Satu unit rumah dilaporkan rusak berat sementara dua unit lainnya mengalami kerusakan sedang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.