LOMBOK, KOMPAS.TV - Kepala Desa (Kades) Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Dian Siswandi (37), menjadi perhatian publik usai memotong rambutnya dengan gaya mohawk ala anak punk.
Di balik penampilannya yang nyentrik, pria kelahiran 22 April 1985 itu rupanya lulusan S2. Dia menamatkan pendidikan SD hingga SMA di Lombok, kemudian merantau untuk melanjutkan sekolah.
Siswandi meraih gelar sarjana di Sekolah Tinggi Agama Islam Bina Madani Tangerang Selatan. Adapun, gelar magister didapat setelah lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Mitra Indonesia.
Baca Juga: Asyiknya Wisata Akhir Pekan: Menjajal Keseruan Arung Jeram Sungai Jangkuk di Lombok
Kepada Kompas.com, Dian Siswandi menceritakan bahwa dia telah menjadi Kades sejak empat tahun lalu, tepatnya Februari 2019. Gaya rambut ala anak punk itu dibuatnya sejak dua bulan lalu.
Tak bisa dipungkiri, sebagai orang nomor satu di Desa Sigerongan, rambut mohawk-nya mendapatkan perhatian dan respons yang beragam.
“Ada yang menilai baik dan tidak dengan penampilan saya. Yang penting, saya memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat,” ujar Siswandi kepada Kompas.com, Rabu (8/3/2023).
Bahkan, dia tak takut ditegur oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok karena gaya rambutnya. Pasalnya, tak ada peraturan khusus yang mengatur bagaimana gaya rambut seorang kades.
“Kala dia (Pemda) mau menegur saya, seharusnya harus buat dulu dinas tata kelola rambut kades,” ujar Siswandi.
Baca Juga: Kisah Pilu Seorang Ibu di Lombok yang Melahirkan di Pinggir Jalan Akibat Akses Jalur yang Buruk
Bukan tanpa alasan, Siswandi menata rambut dengan gaya mohawk adalah untuk mendapatkan perhatian masyarakat. Dengan demikian, program-program di desanya dapat tersampaikan.
Siswandi berpandangan bahwa melalui aksi kecil mengubah gaya rambut bisa membuat perubahan di desanya.
"Yang penting kan tujuannya baik, bagaimana program bisa tersampaikan, kegiatan ekonomi masyarakat dapat dipublikasikan, sehingga ada orang luar yang mau berbelanja di sini dan terjadi perputaran ekonomi," kata Siswadi.
Baca Juga: Viral! Kelakuan Bule di Bali Membuat Warga Sekitar Resah
Tak hanya itu, dia juga ingin mempromosikan desanya melalui rambutnya. Siswandi bilang, desanya tidak memiliki objek wisata sehingga sulit untuk mempromosikan usaha ekonomi masyarakat.
Menurutnya, hal ini bisa menjadi salah satu strategi pemasaran agar bisnis dan usaha masyarakat bisa dikenal.
"Jadi itu kita harus promosi viral dulu, agar orang tahu Sigerongan di mana sih? Apa sih yang ada di sana? Kita ada home industry jajan opak-opak, budidaya usaha ikan hias terbesar (di Lombok)," terang Siswadi.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.