SEMARANG, KOMPAS.TV - Memperingati Hari Perempuan Internasional, sebanyak 150 perempuan dari beragam latar belakang, seperti mahasiswa, pekerja rumah tangga, serikat buruh hingga korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) melakukan aksi diam dan datang ke depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Kota Semarang pada hari Rabu (8/3/2023) siang.
Para peserta aksi mengenakan baju serba hitam dan masker hitam yang ditempel lakban berwarna merah yang membentuk garis silang. Mereka menyampaikan rasa kekecewaan bahwa selama ini suara perempuan tidak didengar.
Ada beberapa tuntutan yang disampaikan, salah satunya adalah menuntut pengesahan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (UU PPRT), mempercepat adanya turunan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) dan menghentikan diskriminasi gender terhadap perempuan.
“Bisa dilihat dari masker yang kita pakai dan poster yang merupakan bentuk kemuakan serta kemarahan kita. Karena suara kita seakan-akan tidak didengar dari tahun kemarin,” kata Salsabila, koordinator lapangan aksi Hari Perempuan Internasional.
Menariknya, dalam aksi memperingati Hari Perempuan Internasional ini bukan hanya diikuti oleh perempuan muda. Namun, ada seorang perempuan lanjut usia yang juga turut serta turun ke jalan. Perempuan ini bernama Listio (64), seorang penyintas KDRT. Ia ikut aksi ini atas keinginannya sendiri, untuk menyuarakan suara perempuan yang rentan mengalami kekerasan.
“Saya korban KDRT dari tahun 2000 dan sampai sekarang tidak ada tindakan karena pelaku sudah meninggal. Walau kejadiannya sudah sangat lama, tapi jika ingat kejadian itu saya seperti ingin menangis,” ujar Listio.
Tujuan dari adanya aksi Perempuan Internasional ini adalah agar perempuan mendapatkan kesetaraan dalam hak dan kewajibannya, serta mendapatkan perlindungan hukum yang adil. Sehingga menciptakan ruang dan lingkungan yang aman bagi perempuan.
#hariperempuaninternasional #semarang #perempuan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.