SEMARANG,KOMPAS.TV - Memasuki tahun politik, masjid diharapkan dapat berperan dalam penguatan moderasi beragama. Untuk wujudkan penguatan moderasi beragama diperlukan kerjasama dengan Kementrian Agama.
Gagasan tersebut disampaikan saat digelarnya Rapat Kerja Wilayah Jateng yang mengusung tema, Masjid Sebagai Pusat Moderasi Beragama. Menurut Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jateng, Ahmad Rofiq, sebagai upaya wujudkan moderasi beragama, direncanakan akan membentuk tim pelatih yang akan disebar ke cabang DMI di daerah, sosialisasikan moderasi beragama.
“Moderasi beragama ini sebenarnya menjadi kebutuhan keberlanjutan, ” ucap Ahmad Rofiq.
Upaya DMI wilayah Jateng terkait moderasi beragama, mendapat sambutan baik dari Direktur Program Dewan Masjid Indonesia Pusat, Munawar Fuad. menurut Fuad, moderasi beragama sebagai solusi dan penengah konflik yang timbul akibat adanya perbedaan dan kelompok kepentingan. Fuad juga apresiasi komitmen Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dalam upaya pelopor gerakan moderasi beragama.
“Jawa Tengah menjadi pelopor gerakan penguatan keberagaman yang lebih moderat, lebih toleran, lebih damai, dan harus lebih memberi solusi terhadap situasi yang mungkin perlu diantisipasi,” kata Munawar Fuad.
Sementara itu, menurut Ketua Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah, Kyai Haji Noor Achmad, masjid harus obyektif dan membawa misi keumatan.
“Masjid itu harus bebas dari politik, jangan sampai dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan politik siapapun,” ujar Kh Noor Achmad
Di tahun politik ini, masjid diharapkan bisa menjadi peneduh dan pusat moderasi beragama, namun bukan untuk kepentingan tertentu.
#masjid #dewanmasjidindonesia #tahunpolitik
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.