SEMARANG,KOMPAS.TV - Film karya tim gabungan mahasiswa, alumni dan juga dosen Prodi D-4 Animasi ini mengusung budaya lokal Kota Semarang. Film animasi edukatif bertema ladang terakhir ini, berdurasi 16 menit. Tokoh Si Warik sendiri diambil dari ikon khas Kota Semarang, Warak Ngendog.
Rektor Udinus, Edi Noersasongko mengatakan, film ini digarap 21 mahasiswa prodi Animasi, 4 dosen dan 6 orang alumni Udinus. Edi mengaku bangga, karena ternyata mahasiswanya sudah bisa membuat film animasi.
Dia berharap nantinya film ini bisa berjaya di negeri sendiri, dan bisa sejajar dengan film animasi lainnya seperti film animasi terkenal luar negeri. Sehingga pihaknya akan melakukan studi banding ke Jepang, agar bisa memproduksi film animasi yang lebih berkualitas dan cepat.
“Ini bikinan mahasiswa. 21 mahasiswa, 4 dosen dan 6 alumni tentu ini suatu hal yang membanggakan dan yang kita harapkan bisa diproduksi dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri bisa bersanding dengan Doraemon, Micky Mouse dan yang lainnya,”ucap Edi Noersasongko, Rektor Udinus.
Dosen yang sekaligus produser Si Warik, Nita Virena Nathania, mengatakan, butuh waktu lebih dari enam bulan untuk membuat film animasi tiga dimensi ini. Ide cerita Si Warik pihaknya berdiskusi dengan para mahasiswa kemudian dikonsultasikan dengan profesional dan baru diproduksi. Tokoh sengaja dipilih Si Warik untuk menguatkan budaya lokal Kota Semarang yakni Warak Ngendog, termasuk dialeg hingga audio visualnya. Pihaknya mengaku akan terus mengembangkan cerita dari film animasi si Warik ini. Bahkan kedepan dia berharap si Warik ini bisa masuk sub sektor lainnya seperti game.
“Terlebih karena budaya kita sendiri dari semarang, karena itu kita mau dari visual dan dialek sekalian, karena ini film serial 3 dimensi dan sudah berjalan 4 episode dan kedepannya mau nambah lagi agar bisa untuk komersialisasi,”ucap Nita Virena Nathania, Produser Si Warik.
Salah satu mahasiswa yang ikut terlibat dalam pembuatan film ini, Timur Asalam, mengaku mendapat pengalaman baru dari pembuatan film animasi Si Warik ini. Sebab produksi film ini akhirnya benar-benar diproduksi dan tayang.
“Tentu ada beberapa kali pengalam, tapi yang menjurus langsung ke dalam pembuatan film adalah film Si Warik ini saya menjadi memiliki pengalaman baru disini jadi membuat kesan menarik,”ucap Timur Asalam, mahasiswa.
Dalam pembuatan film ini dia bertugas pada tiga dimensi modern, seperti pembuatan aset dan properti pada film ini. Dia mengaku tidak mengalami kendala berarti, hanya membutuhkan penyesuaian warna dan cahaya.
#animasi #film #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.