TANGERANG, KOMPAS.TV - Seluruh siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dilarang mengikuti study tour atau wisata belajar ke luar daerah usai terjadi tabrakan bus beruntun di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/2/2023).
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangerang mengeluarkan larangan tersebut melalui Surat Edaran (SE) nomor 421.3/0452-Pemb.SMP/ tentang pelaksanaan pembelajaran di luar kelas (outing class).
Berdasarkan SE tersebut, Disdik melarang seluruh SD dan SMP negeri maupun swasta di Kota Tangerang mengadakan atau mengikuti study tour.
"Iya benar, seluruh satuan pendidikan tingkat SD dan SMP dilarang melakukan proses pembelajaran di luar kelas ke luar wilayah Kota Tangerang," kata Kepala Disdik Kota Tangerang, Jamaludin, Kamis (16/2/2023) dilansir dari Kompas.com.
Ia menegaskan, SE larangan study tour dari pihaknya itu bertujuan untuk mengantisipasi terulangnya kejadian kecelakaan beruntun dan melindungi para siswa dan guru dari kejadian yang tak diinginkan.
"Hal ini merupakan upaya mitigasi risiko yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam rangka menertibkan pelaksanaan proses pembelajaran di luar kelas bagi anak-anak," ujarnya.
Baca Juga: Seorang Perempuan Ditemukan di Semak-Semak Tol Jakarta-Tangerang, Diduga Diperkosa Pria Kenalannya
Berikut ini isi SE Disdik Kota Tangerang mengenai larangan study tour SD dan SMP:
Dikeluarkannya surat edaran larangan study tour ke luar daerah tersebut merupakan buntut dari kecelakaan berupa tabrakan beruntun bus rombongan tour SMP Negeri 4 Tangerang saat melakukan perjalanan wisata menuju Kota Bandung.
Baca Juga: Persita Tangerang Minta Maaf soal Perusakan Bus Persis Solo
Bus yang dinaiki rombongan pelajar dan guru itu mengalami kecelakaan sekitar pukul 07.30 WIB di daerah Bekasi, Rabu (15/2/2023). Ada empat siswa yang mengalami trauma dan luka-luka ringan.
Sementara, satu guru dilarikan ke rumah sakit karena luka di bagian pelipis akibat terkena pecahan kaca bus. Serta, satu guru lainnya mengantar keempat siswa kembali pulang.
Meski sempat mengalami kecelakaan, para guru dan siswa, selain enam orang tersebut, tetap melanjutkan perjalanan ke Bandung.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.