PANGKALPINANG, KOMPAS TV - inilah dambus, alat musik tradisional asal Kepulauan Bangka Belitung.
Seiring berkembangnya zaman, alat musik ini pun mulai berkurang peminat.
Untuk mempertahankan dan terus melestarikan, Mulkan, warga Kelurahan Pintu Air Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, tetap bertahan menjadi pengrajin dambus.
Hal ini sudah dilakoninya sejak tahun 1990-an.
Maka tak heran, jika dambus buatannya ini telah terjual hingga ke manca negara.
Yang membedakan dambus Bangka Belitung dengan daerah lainnya, yakni terletak pada kepala.
Jika daerah lain berbentuk seperti kepala biola, namun dambus Negeri Serumpun Sebalai ini berbentuk kepala rusa atau kijang.
Bagi Mulkan, untuk membuat satu dambus membutuhkan waktu hingga 15 hari.
Tahap awal pembuatan dambus, yakni membentuk pola dambus diatas kayu yang sudah dibagi menjadi 2 bagian.
Kemudian, kayu dipahat secara manual mengikuti pola yang sudah digambar.
Pada tahap selanjutnya, membuat motif kepala rusa yang menjadi ciri khas dambus Bangka Belitung pada bagian atas dambus.
Setelah dambus terbentuk, semua bagian dambus diamplas secara bertahap hingga permukaan dambus halus.
Selanjutnya pasang tutup pada bagian yang telah dipahat dengan triplek maupun kulit hewan dengan menggunakan perekat khusus.
Pada tahap akhir, tali nylon dengan ukuruan beragan dipasang sebagai senar dambus, agar bunyi yang dihasilkan pun berbeda.
Bagi anda yang berminat untuk membawa pulang alat musik khas Bangka Belitung ini, cukup merogoh kocek 800 ribu rupiah untuk dambus ukuran kecil, sementara untuk dambus yang ukuran besar dijual dengan harga 3 jutaan rupiah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.