NDUGA, KOMPAS.TV - Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Ady Prabowo mengungkapkan perkembangan upaya pencarian pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.
Benny mengatakan, pihaknya juga belum mengetahui apakah pilot Susi Air itu melarikan diri atau menjadi sandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) usai insiden pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Nduga, Papua, Selasa (7/2/2023) lalu.
“Sampai saat ini kami masih meningkatkan upaya deteksi untuk mengetahui bagaimana kondisi terakhir dari pilot tersebut,” kata Benny dalam Kompas Petang Kompas TV, Sabtu (11/2/2023).
Baca Juga: Polisi Belum Bisa Pastikan Pilot Susi Air Melarikan Diri atau Diamankan KKB
“Untuk saat ini, penjelasan dari kondisi pilot tersebut kita belum ketahui. Namun, kami tetap mengedepankan data-data intelijen dan menggunakan pendeteksian melalui teknologi yang dimiliki oleh Polri,” sambungnya.
Benny melanjutkan, pihak kepolisian juga belum mendapatkan keterangan dari penumpang yang sudah dievakuasi. Menurutnya, tak ada saksi dalam insiden tersebut.
Lebih lanjut, pihak kepolisian bekerja sama dengan bupati setempat, juga mendorong tokoh masyarakat di wilayah Nduga, termasuk tokoh agama dan tokoh adat, untuk membuka ruang komunikasi.
Baca Juga: Kapendam Cenderawasih: KST Kembali Sebar Berita Hoaks di Media Sosial, soal Pilot Susi Air
Sayangnya, upaya tersebut juga masih menemui jalan buntu. Pasalnya, masyarakat ketakutan dan ramai-ramai mengungsi ke wilayah lain.
“Di sini kendalanya adalah pasca terjadinya insiden intimidasi terhadap 15 pekerja pembangunan puskesmas, itu masyarakat juga ketakutan, kemudian mereka eksodus menuju ke Kota Kabupaten Nduga, di Kenyam,” jelas Benny.
“Ini sekat yang saat ini masih kita hadapi, minimnya jaringan komunikasi yang ada di sana dan juga masyarakat yang di sana sudah tidak ada,” tambahnya.
Baca Juga: Kuasa Hukum Susi Air Akui Banyak Kelompok Klaim Sandera Pilot
Untuk saat ini, pihaknya masih berupaya membuka ruang komunikasi. Apabila tidak berhasil, penegakan hukum akan dilakukan. Tim gabungan TNI-Polri juga sudah bersiap untuk diterjunkan.
“Langkah terakhir adalah penegakan hukum yang akan dilaksanakan, apabila tidak tercapai dialognya. Kita mencegah jatuhnya korban,” pungkas Benny.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.