PAPUA, KOMPAS.TV - Pasca evakuasi 15 pekerja pembangunan Puskesmas Paro, Nduga, Papua, TNI-Polri memprioritaskan penyelamatan pilot pesawat Susi Air, Phillip Mark Mehrtens yang pesawatnya dibakar KKB.
Kapolda dan Pangdam setempat tengah berkoordinasi dengan sejumlah tokoh masyarakat dan gereja, untuk membantu penyelamatan pilot.
Selain kondisi lapangan yang menyulitkan deteksi lokasi sang pilot, mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI, Laksamana Muda Purnawairawan Soleman Pontoh juga menyoroti pendekatan yang dipilih, agar tidak mengorbankan keselamatan sandera.
Direktur Eksekutif Amnesti Internasional Indonesia, Usman Hamid, berpandangan, penyanderaan pilot Susi Air oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya untuk tujuan politis, justru kontradiktif bagi KKB, karena melanggar hukum internasional.
Menurut Usman, diperlukan komunikasi agar KKB mau melepaskan pilot Susi Air.
Pembakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan sang pilot, Phillip Mark Mehrtens, tak lepas dari gangguan KKB terhadap 15 pekerja pembangunan Puskesmas Paro, Nduga.
Pesawat Susi Air yang awalnya akan dipakai untuk mengevakuasi ke-15 pekerja, justru dibakar dan pilotnya diduga disandera.
Belakangan, 15 pekerja puskesma berhasil dievakuasi dengan selamat.
Namun, pilot Susi Air diduga disandera oleh KKB.
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, menyebut TNI akan mengirimkan pasukan untuk membantu penyelamatan pilot Susi Air yang diduga disandera oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua.
KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman memastikan anggotanya akan menggunakan pendekatan humanis untuk menyelamatkan sandera dan menangkap pelaku.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.