BIMA, KOMPAS.TV - Sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), nekat menerobos pengawalan hingga mengadang iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Peristiwa pengadangan iring-iringan mobil Jokowi dan Ibu Negara itu terjadi saat rombongan melintas di Wadu Mbolo, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasane Barat, Kota Bima, Rabu (28/12/2022).
Baca Juga: Bertemu Jokowi di Tengah Isu Reshuffle, FX Rudy Tegaskan Tak Bahas Soal Politik
Aksi pengadangan yang dilakukan sejumlah kader PDIP terhadap mobil iring-iringan Presiden Jokowi itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 29 detik itu, terlihat seorang pria mengenakan baju merah menerobos patwal kepresidenan dengan menenteng spanduk bertuliskan PDI.
Aksi tersebut kemudian diikuti oleh beberapa kader PDIP dan warga lainnya. Mereka bahkan ada yang membawa bendera partai berlambang banteng tersebut.
Salah seorang di antaranya terlihat berdiri tepat di depan mobil yang membawa Presiden Jokowi sambil merentangkan tangan, sehingga mobil Presiden RI itu pun terpaksa berhenti.
Baca Juga: Relawan Jokowi Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Dorong Pemilu 2024 Jadi Momen Konsolidasi
Saat mobil Presiden Jokowi berhenti, kader PDIP dan warga yang ada di pinggir jalan langsung mengerumuni mobil Presiden RI.
Sontak, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengawal Presiden Jokowi langsung bereaksi mencegah warga untuk mendekati mobil tersebut.
Beberapa orang yang disebut kader muda PDIP itu langsung dibawa keluar dari jalan raya oleh Paspampres.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bima H Ahmad Yadiansyah buka suara. Menurutnya, aksi kader PDIP mengadang mobil Presiden RI itu tidak memiliki maksud buruk.
Sebaliknya, kata dia, apa yang dilakukan kader PDIP tersebut merupakan bentuk kecintaan pada Presiden Jokowi.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.