PALU, KOMPAS.TV - Ratusan keluarga penyintas bencana masih tinggal di hunian sementara. Belum mendapatkan bantuan hunian membuat para peyintas memilih menetap di hunian sementara.
Hunian sementara Roviga masih dipenuhi keluarga penyintas yang kehilangan rumah pasca bencana, hunian ini terletak di Kecamatan Mantikulore.
Ada sekitar 160 keluarga yang menempati hunian sementara ini. Rata-rata mereka sudah tinggal selama tiga tahun lebih sejak dibangunnya hunian sementara bantuan pasca bencana tahu 2018 silam.
Syariah warga kampung nelayan ini mengaku tinggal di huntara dengan keadaan seadanya. Ruangan 4x6 menjadi tempat berteduhnya bersama dua keluarganya.
Sejak dibangun, hunian sementara ini telah difasilitasi listrik dan air, Belum mendapatkan hunian tetap membuat Syariah memilih tetap tinggal di huntara selama belum direlokasi.
Hal yang sama juga dirasakan Aslima, wanita paruhbaya ini mengaku masih menunggu janji pemerintah untuk mendapatan hunian tetap. Untuk bertahan hidup Aslima hanya bekerja sebagai pemulung dengan penghasilan tak menentu tiap bulannya.
Untuk hunian sementara di Kompleks Roviga Hutan Kota ini sebagian besar adalah penyintas yang tinggal di pesisir teluk Palu. Rumah mereka banyak yang tersapu tsunami dan tak bisa lagi ditempati.
Selama empat tahun pasca bencana pemerintah memang telah membangun hunian tetap bagi korban bencana yang kehilangan rumahnya. Namun progresnya masih berjalan sekitar lima puluh persen. Di beberapa titik masih dalam proses pembebasan lahan hingga pembangunan.
#PenyintasGempaSulteng #Huntara #Huntap
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.