GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Di balik pesona keindahan pulau wisata Gili Trawangan dan Gili Meno, ternyata tersimpan polemik terkait pasokan air tawar yang tak berkesudahan. Sejak 1 Desember lalu, pasokan air tawar dari PT Berkat Air Laut (BAL), perusahaan penyuplai air tawar di Gili Trawangan dan Gili Meno, diputus sepihak.
Terkait hal ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebut akan melakukan upaya sementara memasok air tawar ke Gili Meno.
Bupati KLU Djohan Sjamsu menyatakan akan memasok air tawar menggunakan perahu.
“Kami sudah menggelar pertemuan bersama Pemprov NTB supaya air di Gili Meno disuplai dulu dari Gili Air. Meskipun pakai perahu boat, yang penting ada dulu sembari kita usahakan akan menyambung pipa kecil dari Gili Air-Meno. Ini tindakan darurat, tapi jangka panjangnya kita koordinasi dengan pusat," ujarnya di Mataram, Rabu (7/12/2022), seperti dilansir dari Antara, Kamis (8/12).
Baca Juga: Polemik Air Bersih di Gili Trawangan, Warga: Tadinya Kami Antusias Sekali PDAM Masuk, Ternyata ...
Djohan Sjamsu mengatakan, suplai air menggunakan perahu tersebut merupakan upaya sementara sampai dengan rampungnya pembangunan infrastruktur jaringan air dari PT Tiara Citra Nirwana (TCN) yang merupakan mitra perusahaan daerah air minum (PDAM) KLU, Amerta Dayan Gunung. Adapun PDAM/TCN merupakan perusahaan penyuplai air tawar yang baru beroperasi di Gili Trawangan sejak awal 2022.
Ia menjelaskan, suplai air bersih menggunakan perahu ke Gili Meno bisa mengangkut 30-40 persen konsumsi harian masyarakat dan pelaku usaha di pulau wisata yang terletak antara Gili Air dan Gili Trawangan itu.
"Jadi ini bukti kehadiran pemerintah untuk membantu kebutuhan hajat masyarakat," ucap Djohan.
Menurut dia, PT TCN dengan PDAM saat ini telah membangun fasilitas suplai air di Gili Trawangan. Fasilitas suplai air di Gili Trawangan milik PT TCN telah mulai beroperasi meskipun belum 100 persen. Fasilitas yang sama disebutnya juga nantinya akan dilakukan di Gili Meno oleh PT TCN.
"Oleh sebab itu, suplai air yang selama ini ditangani PT GNE yang bermitra dengan PT BAL sudah tidak boleh beroperasi di dua gili tersebut," tegasnya merujuk dua pulau wisata Gili Trawangan dan Gili Meno.
Baca Juga: Pasokan Air Tawar di Gili Trawangan Diputus sejak Semalam, Ratusan Wisatawan Batalkan Kunjungan
Sebelumnya, pada Selasa (6/12), sejumlah perwakilan Pemprov NTB menggelar pertemuan dengan puluhan warga Gili Trawangan dan Gili Meno di Gili Trawangan. Dalam pertemuan itu, warga kedua pulau menyuarakan protes dan keberatan terkait krisis air tawar yang melanda sejak awal Desember.
Sebagai informasi, sejak 1 Desember lalu, pasokan air tawar dari PT BAL diputus mendadak. Adapun pemutusan pasokan air tawar itu dilakukan berdasarkan surat permintaan penutupan dan penghentian kegiatan operasi dan distribusi air ke pelanggan dari PT Gerbang NTB Emas (GNE) selaku badan usaha milik daerah yang bermitra dengan PT BAL.
Dalam surat bertanggal 1 Desember 2022 itu, Direktur Utama PT GNE Samsul Hadi menyebut, penghentian kegiatan operasi PT BAL itu terkait dengan upaya hukum ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) atas keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi NTB tentang pencabutan izin pengambilan air tanah PT GNE tanggal 1 November 2022.
Sementara, perusahaan penyuplai air tawar yang baru beroperasi sejak awal tahun 2022, PDAM Amerta Dayan Gunung yang bermitra dengan PT TCN menuai penolakan dari warga lantaran menerapkan pemasangan meter air yang dinilai memberatkan warga.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.