MALANG, KOMPAS.TV-Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang menggagas sebuah aplikasi bernama Metantara, yakni metaverse urban historic area. Dengan metantara ini, kita bisa melihat kawasan Heritage Kayutangan dalam metaverse.
Secara resmi, meteverse Kayutangan diluncurkan Rabu(30/11) di Gedung Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang. Meski masih dalam tahap prototipe, namun aplikasi ini sudah bisa digunakan. Dengan aplikasi ini, wisatawan bisa mendapatkan pengalaman baru berwisata di Kayutangan Heritage secara virtual.
Herry Santoso, penggagas aplikasi ini mengatakan bahwa metantara ini adalah kawasan Kayutangan dalam bentuk digital. Dalam aplikasi ini juga menggambarkan kondisi Kayutangan saat ini, masa lalu hingga masa depan.
Dengan aplikasi ini wisatawan seolah berada di kawasan Heritage Kayutangan, dan juga bisa berinteraksi dengan wisatawan lain yang juga menggunakan aplikasi.
"Kami ingin menampilkan Kayutangan pada dunia sesungguhnya, harapannya aplikasi ini ke depannya mampu dimanfaatkan untuk virtual tourism,” ucap Herry.
Sementara itu, Isa Wahyudi Ketua Pokdarwis Kota Malang menyebut, Metaverse Kayutangan ini sesuatu yang baru dan sangat menarik khususnya bagi pengembangan kampung tematik di Kota Malang.
"Ini gagasan baru, dan memang perlu dikembangkan di era digital seperti saat ini. Jadi orang bisa terus berimajinasi dan berkreasi," ucap Isa.
Penggagas metaverse kayutangan berharap aplikasi ini bisa segera digunakan oleh masyarakat umum, sembari menjaring masukan dari masyarakat yang ada di koridor Kayutangan.
#metaverse #kayutanganheritage
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.