MAGELANG, KOMPAS.TV - Kerabat yang merupakan kakak korban meninggal akibat keracunan dalam satu keluarga di Magelang, Agus Kustiardo, mengaku kematian adik kandung dan adik iparnya membuat perasaannya hancur.
"Perasaan saya hancur, sekalipun pelakunya adalah anaknya (korban) tapi yang dibunuh adik saya, secara manusiawi lho, saya merasa kehilangan," kata Agus, usai prosesi pemakaman keluarga Abas Ashar di TPU Sasono Loyo, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022) malam, dilansir dari Kompas.com.
Agus merupakan kakak kandung Heri Riyani, istri Abas Ashar, yang turut jadi korban tewas. Selain pasangan suami-istri tersebut, anak pertama mereka yang bernama Dea Khairunisa juga turut menjadi korban.
Ketiganya ditemukan meninggal dunia di kamar mandi yang berbeda di dalam rumah yang berlokasi di Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Senin (28/11/2022) pagi.
Pihak Polresta Magelang menduga, seluruh korban meninggal dibunuh dengan cara diracun.
Baca Juga: Beli Racun secara Online, Anak Kedua Diduga Bunuh Keluarganya Sendiri di Magelang
Agus mengaku semula tidak tahu kalau anak kedua korban, Deo Daffa Syahdilla, ikut digelandang oleh polisi usai olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Saya tadi pagi belum tahu, kemudian ada informasi kalau Deo dibawa polisi juga. Kalau aparat bawa seseorang itu berarti sudah ada keyakinan, melalui alat bukti kuat," ungkapnya.
Ia mengatakan, pihak keluarga telah menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke Polresta Magelang. Dia berharap proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Peristiwa ini sudah ditangani pihak berwajib, pelakunya ada. Ini masalah pelanggaran hukum, pasalnya apa, aparat yang tahu, kami serahkan ke pihak berwajib," kata Agus.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.