SUKOHARJO, KOMPAS.TV - Batik patchwork memang kurang familier dibandingkan dengan batik tulis dan batik cap. Pembuatan batik ini, mirip dengan menjahit kain perca yang disambung-sambung. Bedanya, kain untuk patchwork ini berasal dari kain baru yang masih utuh, kemudian dipotong-potong sesuai pola yang diinginkan.
Pekerjaan yang membutuhkan kreatifitas ini sebanding dengan harga batik patchwork jika sudah jadi yaitu mencapai hingga jutaan rupiah.
Karena peluang bisnis yang cukup besar dan batik jenis ini yang mulai banyak diminati, maka pelatihan membuat batik jenis ini yang diadakah di Sukoharjo banyak diminati.
Untuk memudahkan para perajin maupun calon perajin, pada pelatihan ini digunakan tehnik paper piercing, yaitu menjahit kain sesuai pola kertas, yang ditaruh di atas kain. Pembatik nantinya tinggal mengikuti pola tersebut dalam menjahit, sehingga hasilnya lebih rapi, terutama untuk pola yang ada sudut-sudut lancipnya.
"Yang namanya patchwork itu tekniknya macam-macam, salah satunya paper piercing. Dulu sebelum ada mesin, paper piercing ini menggunakan tangan. Peminat paper piercing banyak karena menarik," ujar Wiwik Winarni, tutor patchwork.
Salah satu peserta pelatihan dari Cibubur, Ari Hariyati, mengaku untuk membuat batik patchwork awalnya kesulitan karena rumit. Namun, setelah menerima pendampingan dari tutor, ia lebih percaya diri dan bisa menyelesaikan Patchwork tersebut meski dalam ukuran kecil.
"Tahunya sudah lama tapi untuk membuat baru kali ini langsung datang ke Solo dari Cibubur untuk ikut kelasnya Mba Asti. Kesulitan karena baru pertama kali memegang jadi tangan maish kesulitan," ujar Ari.
Untuk bisa membuat batik patchwork ini, hanya butuh ketekunan, kreatifitas dan mesin jahit, sehingga tidak membutuhkan cairan malam dan proses membatik pada umumnya. Nah, anda tertarik untuk mencoba?
#batik #patchwork #sukoharjo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.