DENPASAR, KOMPAS TV - Saudara, keberadaan topeng sebagai salah satu hasil budaya manusia yang ada di setiap daerah dapat ditemui hampir di setiap negara. Topeng tak hanya mencerminkan karakter penarinya, namun lebih daripada itu, topeng juga mencerminkan nilai etika, logika dan estetika.
Di Bali, kesenian topeng sudah ada sejak zaman leluhur. Menunjukkan dedikasi dan pengabdiannya dalam pelestarian seni dan budaya Bali, khususnya seni topeng, Sukmawati Sukarno Putri menggelar pagelaran topeng-topeng. Acara ini adalah presentasi garapan kreasi seni pertunjukkan yang bermuara pada tarian topeng Bali yang telah mengakar di Pulau Dewata.
Penampilan berbagai karakter topeng mengisi pagelaran topeng-topeng ini, seperti topeng tradisional, topeng bondres, topeng modern hingga pertunjukkan atraksi barong sai dan barong Bali.
Acara pun ditutup dengan pertunjukkan lagu Bali Kembali oleh Balawan. Megahnya acara dengan gemerlap cahaya lampu ini, telah dipersiapan hampir 2 tahun lamanya. Namun politisi yang juga mengawali pendidikan formal di pendidikan akademi tari di LPKJ ini, sangat menyayangkan akademisi dan mahasiswa tidak hadir dalam mahakarya pelestarian budaya, khususnya seni topeng.
Sementara Menteri Pariwisata RI menegaskan, mengapresiasi pagelaran topeng-topeng ini yang dilaksanakan post G20. Ia menyebut Sukmawati sebagai sosok seniman yang mampu berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi dalam menciptakan sebuah karya.
Pagelaran topeng ini merupakan bagian dari upaya menggali potensi serta menunjukkan kepada dunia kepedulian terhadap pelestarian adat dan budaya nusantara.
Pagelaran topeng-topeng berdurasi 2 jam ini mengangkat tema Tri Hita Karana. Pagelaran yang digarap apik dengan nuansa kontemporer modern dan tradisional itu mampu memukau penonton yang hadir di panggung terbuka Ardha Candra, Denpasar.
#topengtopeng #artcenter #sukmawatisoekarnoputri
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.