SUBANG.KOMPAS.TV, - Gelombang PHK yang terjadi di Kabupaten Subang banyak terjadi di sektor padat karya atau garment, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang Jawa Barat menyebut sekitar 10 ribu pekerja di Kabupaten Subang mengalami PHK selama tahun 2022 akibat dampak krisis global.
Puluhan ribu pekerja yang di PHK berasal dari 25 pabrik yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Subang
Dari data Disnakertrans gelombang PHK besar-besaran ini akibat menururunnya pesanan ekspor dari ke 25 perusahaan selama periode kwartal terakhir
Kondisi ini dikhawatirkan kian memburuk jelang memasuki 2023 mendatang
Meski demikian sejauh ini belum ada laporan perusahaan garment di Kabupaten Subang yang bangkrut
Di sisi lain dicabutnya moratorium PMI oleh Arab Saudi memberikan angin segar bagi para pencari kerja dan pemerintah daerah karena dapat mengurangi pengangguran
Terlebih tidak adanya kuota atau pembatasan bagi calon PMI yang akan disalurkan ke Arab Saudi sehingga peluang pekerjaan pun lebih terbuka lebar bagi warga pencari ketja
Selain Arab Saudi negara-negara lain juga masih banyak yang membutuhkan PMI
Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya PHK tahun 2022 ini termasuk kejadian luar biasa
Sehingga peningkatan PMI asal Subang juga cukup banyak yang diberangkatkan ke luar negeri dengan tujuan Arab Saudi dan Taiwan
Hingga bulan november ini pihak Disnakertras Subang telah membetangkatkan sebanyak 1100 PMI ke luar negeri
Untuk lebih tahu berita terupdate seputarJawa Barat, bisa klink link di bawah .
IG :https:www.instagram.comkompastvjabar
Youtube :https:www.youtube.comckompastvjaw...
Twitter :https:www.twitter.comkompastv_jabar
Facebook :https:www.Facebook.comkompastvjabar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.