SEMARANG, KOMPAS.TV - Siapa yang tak kenal dengan karya seni batik nusantara, mulai batik tulis, cap hingga printing semua ada di Indonesia. Di Kota Pekalongan para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tak hanya belajar teknik pembuatan batik ecoprint namun juga gencar memproduksi batik ecoprint dan mengenalkan kepada masyarakat.
Batik eco print terbuat dari bahan alami, yakni daun dan bunga dari tumbuhan yang ada di sekitar yang direplika baik motif maupun warnanya. Berbeda dengan batik tulis dan cap yang menggunakan bahan kimia, batik ecoprint aman bagi alam dan ramah lingkungan karena tidak menimbulkan pencemaran.
Pembuatannya pun cukup mudah, yaitu dengan menempelkan daun atau bunga pada kain kemudian dipukul-pukul hingga tereplika dengan sempurna. Salah satu produsen batik ecoprint adalah SMK Syafii Akrom dan SMK Negeri 2 Kota Pekalongan, Jawa Tengah, yang berhasil menjual produknya hingga ke luar Jawa.
"Kita memilih ecoprint, yang pertama karena ramah lingkungan, tidak menggunakan obat kimia. Yang kedua bahan-bahan mudah ditemukan dan relatif murah. Yang ketiga karena persaingannya belum begitu banyak," ujar Abdul Ghofur, Pembina Kreasi Batik Ecoprint SMK Syafi'i Akrom.
"Batik ecoprint itu ramah lingkungan, semua dari alam jadi tidak merusak alam. Kualitasnya bagus, tidak kalah dengan batik lainnya. Ini membeli kemeja dan sarimbit," ujar Emilia Safitri, pembeli batik ecoprint.
Batik ecoprint bisa dibuat berbagai produk siap pakai seperti tas, baju dan asesoris rumah tangga lainnya. Namun para perajin mengaku butuh perhatian pemerintah dalam permodalan dan pemasaran agar UMKM batik ecoprint kedepan makin maju dan berkembang.
#batikecoprint #smk #pekalongan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.