JAKARTA, KOMPAS.TV - Satu per satu kepingan peristiwa di hari kematian Brigadir Yosua, terungkap di persidangan.
Hakim memeriksa lima saksi dalam sidang pembuktian tiga terdakwa Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di kasus Yosua.
Dari kelima saksi dua diantaranya merupakan petugas swab yang melakukan pemeriksaan terhadap Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo pada 7 dan 8 Juli 2022.
Jaksa sempat menanyakan tentang kondisi atau ekspresi raut muka Putri Candrawathi, Yosua dan Kuat Maruf saat akan menjalani tes PCR 8 juli 2022 yang menjadi hari kematian Yosua.
Saksi mengaku Putri Candrawathi layaknya orang kelelahan usai melakukan perjalanan jauh.
Saksi juga mengungkap ekpresi Yosua, sopir Sambo Kuat Maruf, hingga ART Sambo Susi di hari tersebut.
Saksi juga menyebut Ferdy Sambo tidak ikut tes usap covid-19 bersama rombongan Putri Candrawathi di rumah Saguling.
Sebelumnya, Ferdy Sambo sempat memakai alibi tengah tes PCR saat pelecehan istri Sambo yang dituduhkan pada Yosua terjadi.
Terdakwa Ferdy Sambo masih bersikukuh istrinya Putri Candrawathi mengalami pelecehan.
Hal ini diungkapkan Sambo, langsung di depan kedua orang tua Yosua yang bersaksi di persidangan.
Di hadapan ayah dan ibu Yosua, Putri Candrawathi juga menyampaikan permintaan maaf. Putri menyatakan sebagai seorang ibu juga merasakan duka jika harus kehilangan seorang anak.
Besok, terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi akan menjalani sidang lanjutan dengan agenda yang sama seperti anak buahnya.
Perintah penembakan Yosua juga menjadi hal yang akan dibuktikan di persidangan.
Dalam dakwaan jaksa, Sambo memerintahkan Eliezer untuk menembak Yosua.
Namun Ferdy Sambo mengklaim mengeluarkan perintah "hajar" pada anak buahnya Richard Eliezer, bukan menyuruh menembak Yosua.
Jaksa juga menyebutkan dalam dakwaan, tembakan akhir Ferdy Sambo lah yang menyebabkan tewasnya Yosua.
#petugaspcr #ekspresi #putricandrawathi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.