Unjuk Rasa Mahasiswa Desak Percepatan Pembangunan Kereta Api

MAROS, KOMPAS.TV - Puluhan mahasiswa dan mahasiswi kabupaten maros menggelar aksi unjuk rasa mendorong percepatan pembangunan rel kereta api makassar pare-pare.

Para pengunjuk rasa mendesak pemerintah berperan aktif dalam menyelesaikan polemik pembebasan lahan yang hingga kini belum juga menuai penyelesaian.

Puluhan mahasiswa yang tergabung pada dewan mahasiswa stai ddi kabupaten maros ini. Menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor pemerintah daerah.

Mereka berorasi dan membentangkan spanduk himbauan menuntut pemerintah daerah dan forkopimda berperan aktif dalam memprioritaskan penyelesaian terkait polemic pembebasan lahan pembangunan rel kereta api di wilayah ini.

Untuk di wilayah kabupaten maros ini sendiri terdapat 4 kecamatan yang saat ini dinilai masih bermasalah pada pembebasan lahan uang ganti rugi dengan jumlah pemilik lahan sebanyak 41 orang.

4 kecamatan itu meliputi lau bontoa maros baru dan kecamatan marusu.

Dimana uang ganti rugi yang sebelumnya akan diberikan dinilai tidak sesuai dengan harapan masyarakat para pemilik lahan.

Selain itu para pengunjuk rasa juga menuntut adanya prioritas tenaga kerja dari masyarakat lokal kabupaten maros sebagai bentuk tanggung jawab atas dampak dari pembangunan yang ada.

“demo terkait persoalan percepatan rel kereta api di maros dimana kita sama sama mengetahui gubernur sudah meresmikan rel kereta di pangkep dan barru. Ini kita pertanyakan kenapa di maros belum juga di resmikan berarti kami berfikiran ada faktor sehingga rel kereta api di maros belum di resmikan. Mungkin salah satu persoalannya itu karena ugr yang dimana penyelesaian pembayaran uang ganti rugi pada masyarakat belum di bayar sekitar 4 kecamatan di maros. Harapan kami selaku warga lokal 90 persen orang maros menjadi pekerja di kereta api itu sendiri. Kecamatan marusu maros baru lau dan bontoa sekitar 41 pemilik lahan dari 4 kecamatan”.ungkap Muh. Khairullah, koordinator aksi.


#demomahasiswa
#proyekkeretaapi
#keretaapisulsel