SEMARANG, KOMPAS.TV - Pertemuan di Pondok Pesantren Al Madinah Cepoko, Gunungpati, dilakukan secara tertutup. Tampak hadir Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi dan Kepala LKPP atau mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Menurut keterangan Habib Umar Muthohar, pertemuan berlangsung santai dan sejumlah Ulama dan Habaib melontarkan pertanyaan kepada Kapolri, diantaranya tentang kepercayaan masyarakat kepada kepolisian saat ini.
Kapolri sendiri sangat terbuka dengan segala kritikan dan berusaha memperbaiki budaya pelayanan di tubuh Polri. Diantaranya dengan meniadakan tilang manual. Saat ini proses tilang fokus pada Electronic Traffic Law Enforvement (ETLE) agar tidak ada pungutan liar.
Habib Umar Al Muthohar menyambut baik keterbukaan Kapolri dan berharap Kapolri terus memperbanyak silaturahmi dengan Ulama.
"Yang dibahas kyai menjaga keimanan, polisi menjaga keamanan, supaya masyarakat keumanan. Pesan untuk Bapak Kapolri sering-sering bersilaturahmi," ujar Habib Umar Al Muthohar.
Sementara itu, Gus Yasin mengatakan, pertemuan ini dihadiri sejumlah ulama dari luar kota, seperti dari Temanggung, Kendal, Kudus, hingga Rembang. Dalam pertemuan itu, Gus Yasin menyebut Kapolri sudah beriktikad baik berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Jadi itikad baik dari Kapolri untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat, perlindungan terhadap masyarakat saat ini sudah mulai dibuka. Bahkan tadi di forum, nomor telepon Pak Kapolda disampaikan ke umum, semua bisa mencatat dan mengadukan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat," jelas Taj Yasin.
Kepada Ulama, Kapolri sempat menyampaikan pentingnya menjaga keutuhan NKRI, apalagi menjelang tahun politik 2024.
#kapoldajateng #hendrarprihadi #tajyasin
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.