Alokasi Otsus Bagi Pendidikan Di Papua Barat 1,2 Triliun Namun 68,988 Anak Tidak Bersekolah

SORONG, KOMPAS.TV - Dalam forum discussion group penjaringan pokok pikiran penyusunan kebijakan pembangunan otonomi khusus di bidang pendidikan kesehatan bagi Orang Asli Papua periode 2023 hingga 2041, yang digelar sekretariat daerah biro administrasi pelaksanaan otonomi khusus pemerintah Provinsi Papua Barat. Terungkap 68.988 anak di Papua Barat belum mendapatkan pendidikan, padahal anggaran pendidikan dari dana otonomi khusus mencapai 1,2 Triliun.

Tidak hanya anak-anak yang tidak bersekolah, melainkan masih ditemukan juga minim guru hingga mencapai 5.507 di Papua Barat, pada tingkatan SD, SMP, SMA, SMK, dan guru Premium. Dari data tersebut daerah yang kekurangan guru terbanyak adalah Kota Sorong, padahal Kota Sorong merupakan daerah yang termaju dari semua kabupaten kota di Papua Barat.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Barnabas Dowansiba, mengatakan dari anggaran otonomi khusus yang dialokasikan bagi pendidikan setiap kabupaten kota mendapatkan 30 persen, namun sayangnya aplikasi untuk Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat hanya 11,6 persen dan hal tersebut digunakan untuk pembiayaan guru honor serta keperluan dunia pendidikan.

Untuk memperbaiki dunia pendidikan di Papua Barat dibutuhkan ketegasan dari pemerintah kabupaten kota, karena salah satu faktor penyebab terjadi kekurangan guru dikarenakan pemekaran, selain itu masalah kesejahteraan dan fasilitas yang belum memadai menghambat kemajuan pendidikan di Papua Barat.