YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Ribuan warga yang memenuhi kawasan Tugu Pal Putih atau Tugu Jogja membuka jalan saat satu unit mobil ambulans melintas dari arah barat menuju ke timur, Jumat (7/10/2022) malam.
Peristiwa itu terjadi pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-266 Kota Yogyakarta, saat kegiatan Wayang Jogja Night Carnival #7 berlangsung.
Berdasarkan pantauan jurnalis Kompas TV di lokasi, saat itu kawasan Tugu Yogyakarta penuh sesak oleh warga yang ingin menonton karnaval.
Namun, sekitar pukul 19.35 WIB, terdengar suara sirene ambulans dari arah barat. Ambulans tersebut mengarah ke timur, dan harus melalui lautan manusia.
Warga yang berjubel di jalur tersebut spontan membuka jalan agar ambulans tersebut dapat terus melintas.
Baca Juga: Wayang Jogja Night Carnival Meriahkan Puncak Perayaan HUT Yogyakarta ke-266
Peristiwa itu mendapat respons positif dari orang-orang yang melihat dari kejauhan.
“Penontonnya keren, mereka buka jalan untuk ambulans,” kata seorang warga di sekitar lokasi.
Pada puncak acara peringatan HUT ke-266 Kota Yogyakarta tersebut, ditampilkan hiburan dari perwakilan 14 kemantren atau kecamatan di Kota Yogyakarta.
Karnaval ini menyuguhkan penampilan seni koreografi, busana, musik kontemporer, dan permainan lighting.
Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Andrini Wiramawati mengatakan, Wayang Jogja Night Carnival mengusung konsep karnaval jalanan (art on the street) dengan tema pewayangan.
Dalam perkembangannya, konsep Wayang Jogja Night Carnival berubah menjadi street art atau seni jalanan dengan tetap mengusung unsur utama yaitu Tugu Yogyakarta, kendaraan hias, wayang, dan diselenggarakan pada malam hari.
“Wayang Jogja Night Carnival #7 pada tahun 2022 ini memiliki rute sepanjang 1,2 kilometer dengan menyusuri Jalan Jenderal Sudirman – Tugu Yogyakarta – Jalan Margoutomo,” tutur Andrini melalui keterangan tertulis.
Ia menambahkan, Wayang Jogja Night Carnival #7 mengusung tema “Lokananta Arjuna Anugraha”.
Baca Juga: Ulang Tahun Kota Yogyakarta ke-266, Masih Istimewa kah Kota Jogja?
Lokananta, lanjut dia, merupakan seperangkat gamelan dari Suralaya, istana dewa-dewa di kahyangan, yang hanya ditabuh secara khusus sebanyak dua kali.
“Yakni dalam acara pernikahan Baladewa dengan Erawati dan Pernikahan Arjuna dengan Sembadra.”
Selain itu, imbuhnya, tema ini diambil sebagai wujud rasa syukur bersama masyarakat Kota Yogyakarta yang telah berhasil melewati masa pandemi Covid-19 dan sebagai bentuk dukungan terhadap gamelan yang ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.