BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Berdasarkan data dari Puskesmas Ulee Kareng, sejak Mei hingga September terdapat sembilan kasus aktif DBD, empat diantaranya menyerang anak-anak.
Awalnya petugas Surveilance Puskesmas mendapat laporan dari warga, kemudian saat turun ke lapangan, ternyata ditemukan banyak sumber jentik nyamuk di dalam rumah warga yang lokasinya tak terlihat secara kasat mata, seperti penampungan air dispender, penampungan ban bekas dan wadah penampungan air yang tergenang dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Cuaca Buruk Harga Ikan Melonjak Hingga 70 Persen
Pihak puskesmas juga sudah meminta tim dari Dinas Kesehatan kota Banda Aceh, untuk melakukan upaya fogging, namun dinilai masih kurang efektif karena tidak bisa membasmi sumber jentik nyamuk.
Selain upaya fogging, pihak puskesmas juga melakukan sosialisasi untuk meminta warga rutin membersihkan rumah minimal dua kali seminggu. Jika sebelumnya ada pemberian abate, namun tahun ini belum ada arahan dari Dinas Kesehatan setempat untuk pemberian abate atau obat pembunuh jentik nyamuk.
Adapun pasien yang masih dirawat akibat DBD di kecamatan Ulee Kareng ada satu orang, karena daya tahan tubuh pasien melemah sehingga harus dirawat inap.
Sementara itu pihak puskesmas Ulee Kareng meminta warga agar waspada terhadap penyebaran kasus DBD terutama saat musim penghujan karena sumber jentik nyamuk akan bertambah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.