Kompas TV regional peristiwa

Niatnya Tembak Buronan, Peluru Polisi Malah Kenai Pedagang Bensin Eceran di Tarakan

Kompas.tv - 1 Oktober 2022, 10:55 WIB
niatnya-tembak-buronan-peluru-polisi-malah-kenai-pedagang-bensin-eceran-di-tarakan
Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia mengatakan, pihak Polri bertanggung jawab atas perawatan seorang pedagang BBM eceran berinisal HA, yang menjadi korban dugaan salah tembak oleh seorang anggota polisi yang mengejar buronan kasus pencurian. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

TARAKAN, KOMPAS.TV – Seorang pedagang bahan bakar minyak (BBM) eceran berinisal HA di Tarakan, Kalimantan Utara, menjadi korban dugaan salah tembak oleh seorang anggota polisi yang mengejar buronan kasus pencurian.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (27/9/2022), saat korban sedang melayani pembeli bensin eceran di depan rumah korban.

Saat ini korban masih terbaring di ruang perawatan RSUD Dr Yusuf SK Tarakan, setelah menjalani operasi pengeluaran proyektil peluru.

Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia mengatakan, pihak Polri bertanggung jawab atas perawatan terhadap luka yang dialami korban.

Dikutip dari tayangan program Kompas Pagi di Kompas TV, Sabtu (1/10/2022), AKBP Taufik mengatakan akan menunggu selama dua hari untuk melihat perkembangan pengobatan korban.

Baca Juga: Penjual BBM Eceran di Tarakan Jadi Korban Salah Tembak Polisi


“Dua harian ya, dua harian istirahat dulu. Nanti dari situ kita ambil langkah lagi kalau memang tidak ternyata ada perubahan-perubahan, kita bisa mencari rumah sakit yang lebih bagus untuk merawat korban,” urainya.

“Jadi Polri bertanggung jawab terhadap perawatannya,” ucap Taufik usai menjenguk korban.

Kunjungan itu juga untuk memastikan agar RSUD Yusuf SK Tarakan memberikan pelayanan dan penanganan terbaik kepada korban yang masih dalam perawatan.

"Kita terus memastikan hasil pemeriksaannya tidak ada proyektil peluru yang tertinggal di tubuh korban. Kapolda juga telah memberikan santunan terhadap pihak keluarga korban," katanya.




Sumber : Kompas TV/Kompas.com/berbagai sumber




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x