JAKARTA, KOMPAS.TV - Tahun proklamasi adalah masa-masa penuh harap tentang perubahan.
“Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku…,” tulis W.R. Supratman dalam lagu “Indonesia Raya” dengan optimistis. Lagu tersebut menyadarkan bangsa Indonesia akan persatuan, khususnya agar kalangan muda memiliki semangat perjuangan.
Dalam siniar Tinggal Nama bertajuk “W.R. Supratman: Di Balik Megahnya Indonesia Raya” yang menceritakan lika-liku WR Supratman dan kisah lain dari lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
Supratman harus menghadapi pelbagai tuntutan batin di kala para pejuang kemerdekaan meminta sumbangan para komposer, yaitu lagu perjuangan yang diharapkan memantik semangat persatuan.
Itu sebabnya, Supratman dengan karya-karyanya dianggap sebagai salah satu pionir pencipta lagu nasional. Lagu-lagunya menjadi alat bantu pembangkit gelora tekad perjuangan rakyat untuk mewujudkan kemerdekaan.
Dengan lagu-lagu persatuan, perjuangan rakyat yang masih bersifat kedaerahan menjadi satu tujuan.
Ketertarikan Supratman pada musik mulai muncul kala dirinya berada di Makassar. Dia mengagumi permainan biola kakak iparnya, yaitu Sersan KNIL Van Eldik.
Tidak lama, Supratman pun menjadi anggota grup musik jazz, Black White Jazz Band, yang dipimpin oleh Van Eldik. Saat itu juga, ia merasa bahwa hidup harus mempunyai arti.
Baca Juga: Pengamat Sebut Meninggalnya Ratu Elizabeth II Tak Berdampak pada Hubungan Indonesia-Inggris
Pada 1924, dunia politik dan tumbuhnya semangat persatuan mendorong Supratman untuk menggeluti bidang jurnalistik. Akan tetapi, perubahannya itu tidak disukai Pemerintah Hindia Belanda yang menyebabkan dirinya berada dalam pengawasan Politieke Inlichten Diensit (PID), sebuah institusi intelijen Hindia Belanda.
Sebagai seorang komposer, Supratman ingin hidup merdeka. Akan tetapi, Supratman memperjuangan kemerdekaan Indonesia dengan berkarya, yaitu dengan menciptakan lagu.
Itu sebabnya, Supratman kerap menciptakan lagu-lagu kebangsaan yang mengandung elemen politik dan bertujuan mempersatukan Indonesia.
Sebelum lagu “Indonesia Raya” diperdengarkan pertama kali pada Kongres Pemuda II, Sugondo Djojopuspito, selaku Ketua Kongres Pemuda II, mengungkapkan bahwa isi lagu “Indonesia Raya” merepresentasikan kecintaan kepada tanah air dan bangsa Indonesia yang dapat memantik semangat perjuangan.
Baca Juga: Lewat Dubes RI di London Pemerintah Indonesia Turut Berkabung atas Wafatnya Ratu Elizabeth II
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.