BANDARLAMPUNG, KOMPAS.TV - Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni periode 2000-2008 Universitas Lampung (Unila) M. Thoha B Sampurna Jaya, meminta Seleksi Mandiri Masuk Universitas Lampung (Simanila) diperbaiki secara transparan dan terbuka.
"Hal yang perlu dipertimbangkan adalah sistem jalur mandiri ini, karena bisa menimbulkan tindakan yang sifatnya koruptif," kata dosen senior di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila itu di Bandarlampung, Minggu (21/8/2022) dilansir Antara.
Menurut dia, jalur masuk mandiri Unila memberi kesempatan bagi mereka yang tidak mampu menembus SNMPTN dan SBMPTN melakukan cara-cara transaksional untuk bisa masuk ke Unila.
"Terus terang saya kaget sekaligus jadi miris terkait peristiwa yang menimpa Unila, tapi memang korupsi bisa terjadi di perguruan tinggi," kata Thoha.
Baca Juga: IM57+ Institute Desak KPK Kembangkan Kasus Rektor Unila ke Level Kementerian/Lembaga
Ia pun mengatakan bahwa peristiwa penangkapan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap para petinggi Unila tersebut merupakan masalah moral yang harus diperbaiki.
"Masalah moral adalah catatan moral bagi mereka yang menduduki jabatan. Ke depan siapapun yang memimpin harus menjaga marwah almamater Universitas Lampung," kata dia.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan empat orang tersangka kasus dugaan suap oleh penyelenggara negara atau yang mewakilinya, terkait penerimaan calon mahasiswa baru Unila tahun 2022.
Penerima suap terdiri dari Rektor Unila Karomani (KRM), Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila Heryandi (HY), dan Ketua Senat Unila Muhammad Basri (MB), sedangkan pemberi suap ialah pihak swasta bernama Andi Desfiandi (AD).
Baca Juga: Rektor Unila Tersangka Suap Penerimaan Mahasiswa Baru, Ini Jalur Seleksi Mandiri Unila dan Biayanya
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.