DENPASAR, KOMPAS TV - Sebanyak 25 jukung tradisional, dengan beragam warna warni layar yang mengembang, berparade di perairan Sanur, Denpasar. Mengambil start di Pantai Segara, para jukung tradisional ini berlayar sepanjang 7 kilometer menuju Pantai Sanur.Parade jukung ini selain untuk menarik minat wisatawan, juga diharapkan bisa mempertahankan budaya bahari yang mulai ditinggalkan generasi muda.
Untuk bisa berlayar dengan jukung tradisional tentunya harus memiliki skill atau keahlian. Nah, para peserta yang terdiri dari 170 orang anggota Persatuan Jukung Tradisional, Dewi Satayo Jana Gandhi, Sanur ini, rata rata telah memiliki sertifikat keahlian.
Salah satu nelayan yang mengikuti parade jukung kali ini mengaku, jika sudah 2,5 tahun jukungnya mangkrak akibat pandemi Covid-19. Kini ia kembali merenovasi alat perlengkapan jukung yang rusak seperti bambu, kain layar, kayu bidak, dan mengecat jukung yang telah luntur, untuk bisa mengikuti kegiatan ini.
Jukung merupakan salah satu sarana transportasi laut berupa perahu kecil bercadik khas Indonesia. Keberadaan jukung di kawasan pesisir Indonesia sangatlah mudah ditemui, termasuk di Bali. Namun kini penggunaan jukung tradisional untuk mencari ikan oleh nelayan telah bergeser menjadi sarana pariwisata. Di kawasan Sanur sendiri, seiring berkembang pesatnya pariwisata, jukung tradisional digunakan wisatawan untuk transportasi bahari.
#paradejukung #wisatasanur #pantaisanur
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.