TORAJA UTARA, KOMPAS.TV - Ini tentang Silva Paranggai dan sekolah dasar, tempat ia mengajar. Wanita dengan gelar S2 Magister Pendidikan ini mengabdikan diri sebagai guru honorer di SDN 4 Awan, Kecamatan Rante Karua, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Sekolah tersebut terletak di pelosok Toraja Utara. Dari Ibu kota kabupaten harus ditempuh selama kurang lebih tiga jam perjalanan.
Setiap hari, di luar hari libur sekolah, pagi-pagi sekali sebelum pukul 07.00 WITA, Silva harus berjalan kaki melewati perbukitan, menuju ke sekolah tempat ia mengajar. Begitu pula dengan murid-murid dan guru lainnya.
Setibanya di sekolah, ia bersama guru lainnya memiliki kegiatan rutin. Mengajak siswa membersihkan halaman sekolah dan berbaris sebelum masuk ke ruang kelas. Terkadang membuat permainan ringan yang menyenangkan sebelum masuk kelas.
Baca juga: LPSK Mengaku Ada Desakan agar Beri Perlindungan untuk Putri Candrawathi
Di sekolah tempat Silva mengajar hanya ada tiga ruang kelas, sehingga para siswa belajar dalam satu ruangan terdapat dua kelas. Misalnya, kelas 1 digabung dengan kelas 2.
Ruang kelas belajar itu hanya dibatasi atau disekat dengan peralatan seadanya seperti bangku dan papan tulis yang kondisinya telah rusak.
Keterbatasan sekolah ini sangat tampak. Fasilitasnya mulai rusak. Murid sekolah di sini pun terbilang kurang mampu. Mereka ke sekolah tanpa alas kaki, namun tetap semangat belajar.
Warga dan juga orang tua siswa pun berharap pemerintah bisa membantu perbaikan sekolah baik fisik maupun sumberdaya manusianya agar bisa sejahtera.
Baca juga: KKB Berulah Jelang HUT RI, Bakar Fasilitas Umum dan Rumah Warga di Intan Jaya Papua
Kembali soal Silva, ia telah mengajar di sekolah ini selama 8 tahun. Ia mengajar di kelas 5 dan 6. Namun, terkadang ia juga mengajar di kelas lain menggantikan guru yang tidak bisa hadir karena kondisi cuaca atau sakit.
"Yang memotivasi saya dan membuat saya kuat di sini karena saya ingin anak-anak di sini bisa memiliki masa depan yang lebih baik dan pendidikan yang lebih," kata Silva dalam program Sapa Indonesia Siang Kompas TV, Selasa (17/8/2022).
Selama menjadi guru honorer, Silva hanya digaji 500 ribu rupiah. Meski nilainya terbilang rendah tetapi dia tidak mempersoalkan hal itu. Bagi Silva, yang terpenting adalah anak-anak di daerah tersebut bisa sekolah.
Baca juga: Kronologi dan Peran Kasat Narkoba Polres Karawang yang Ditangkap Terkait Peredaran Narkotika
"Saya melihat para orang tua siswa di sini rata-rata tidak sekolah, jadi itu yang ingin saya ubah supaya anak-anak mereka itu tidak seperti mereka lagi dan memiliki pendidikan yang lebih. Minimal seperti itu. dan mereka bisa memperbaiki masa depan keluarga," kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.