BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Pameran Literasi Sejarah dan Budaya Aceh yang digelar oleh Museum Aceh ini berlangsung selama lima hari. Setiap harinya sejumlah sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi memadati stan pameran buku.
Mereka sangat tertarik membaca buku sejarah Aceh yang selama ini sulit mereka jumpai di toko buku pada umumnya. Sejumlah siswa dari SMP Negeri 6 Banda Aceh mengaku pameran ini sangat bermanfaat bagi mereka karena menambah literasi bacaan tentang Aceh.
Baca Juga: Sandiaga Uno Buka Suara Soal Wisata Pulau Komodo Tuai Protes Wisatawan
Sementara itu ada sembilan perpustakaan yang turut hadir memamerkan koleksi buku mereka seperti perpustakaan Museum Aceh, Universitas Syiah Kuala, UIN Ar-Raniry, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Perpustakaan Badan Arsip Nasional, Museum Ali Hasjmy, BPNB, MAA dan Lembaga Wali Nanggroe.
Masing- masing stand menyiapkan koleksi bacaan tak kurang dari seratus buku. Mereka menyiapkan koleksi buku terbaik tentang Aceh yang sulit ditemui di perpustakan atau penerbit buku lainnya.
Baca Juga: 27 Pelaku Ekonomi Kreatif Ikuti AKI 2022
Namun sayangnya buku ini hanya bisa dibaca di lokasi pameran yang mulai buka dari pagi hingga sore hari selama pameran digelar.
Selain pameran buku, pengunjung juga bisa mengikuti kegiatan kajian literasi dan bazar buku, untuk menambah wawasan tentang sejarah dan budaya Aceh.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.