BLITAR, KOMPAS.TV - Kericuhan terjadi saat aksi unjuk rasa penutupan Padepokan Samsuddin, oleh puluhan warga Blitar. Massa meminta padepokan ditutup, karena dianggap melakukan penipuan bermodus pengobatan.
Kericuhan ini terjadi di depan Padepokan Samsudin, di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Blitar. Puluhan warga terlibat adu dorong dengan polisi, saat menggeruduk Padepokan Samsudin.
Kericuhan bermula, saat warga yang menuntut pedepokan ditutup, diprovokasi oleh pengikut Samsudin dari dalam padepokan. Karena tidak terima, massa pun memaksa masuk ke dalam padepokan hingga terjadi kericuhan.
Massa sendiri menuntut Padepokan Samsudin ditutup secara permanen. Menurut warga, Samsudin selama ini telah melakukan penipuan berkedok pengobatan spiritual.
Sementara itu Kepala Desa Rejowinangun bersepakat dengan warga agar pedepokan tersebut ditutup. Meski demikian proses negosiasi akan dilakukan terlebih dahulu sebelum proses penutupan.
Kekecewaan warga ini merupakan imbas dari keributan beberapa hari lalu, saat Marsel Radival, atau yang dikenal pesulap merah mendatangi padepokan Samsudin. Kedatangan pesulap asal Jakarta itu, untuk meminta Samsudin membuktikan kesaktian spiritual, yang selama ini dilakukan dalam pengobatannya.
Sebelumnya, dalam konten media sosialnya, pesulap marsel membongkar trik yang dilakukan Samsudin saat mengobati warga.
#beritablitar
#padepokansamsudin
#pesulapmerah
#gussamsudin
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.