MADIUN, KOMPAS.TV - Disaat harga gabah sedang naik di harga 5.100 rupiah perkilogram, petani di salah satu desa di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, justru membabat habis tanaman padinya. Padi di babat karena agal panen akibat serangan sejumlah hama. Petani pun mengaku merugi.
Seorang petani asal Desa Sumberejo, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, membabat seluruh tanaman padi miliknya menggunakan mesin pemotong rumput. Padahal ditempat lain petani sedang melakukan panen raya.
Apa yang dilakukan Sukamto ini, karena tanaman padi miliknya sudah tidak dapat dipanen lagi. Rencananya, lahan akan ditanami padi dan sebagian palawija. Selain milik Sukamto, puluhan hektar tanaman padi disekitarnya juga mengalami hal yang serupa akibat serangan sejumlah hama.
Awalnya pada umur 25 hari, hama wereng lah yang menyerang padi. Kemudian disusul hama jamur yang mengakibatkan padi mengering, tidak berisi, dan akhirnya mati.
Upaya pengobatan dan penyemprotan termasuk obat pertanian dari dinas tidak mampu mengatasi serangan hama dan penyakit. Petani pun mengaku rugi besar akibat gagal panen yang terjadi.
Sementara, saat ini gabah kering panen di madiun sedang naik harga. Jika sebelumnya harga gabah kering panen 4.600 rupiah perkilogram, kini naik menjadi 5.100 rupiah perkilogram. Naiknya harga dipicu berkurangnya hasil panen akibat hama.
Naiknya harga gabah, membuat petani merasa terbantu dan diuntungkan. Meskipun disisi lain, ada petani yang harus menerima kenyataan yaitu gagal panen akibat rusaknya tanaman padi yang terserang hama penyakit.
#beritamadiun
#hargagabah
#hamapadi
#wereng
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.