DENPASAR, KOMPAS TV - Menjadikan Provinsi Bali mandiri energi menjadi perhatian dan agenda besar dari Pemerintah Provinsi Bali saat ini. Dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Bali, Gubernur Bali menyampaikan, pasokan listrik di Bali saat ini masih ditopang dari pembangkit listrik Paiton, sehingga sangat riskan jika terjadi gangguan terhadap kabel bawah laut.
Selain itu, seiring berkembangnya pembangunan dan pariwisata di Bali, kebutuhan energi listrik juga terus meningkat. Untuk itu Gubernur Bali, mendorong pembangunan pembangkit listrik dengan energi bersih untuk Bali yang mandiri.
Rencana pembangunan pembangkit listrik ini telah mendapat respon PLN, yang akan membangun pembangkit listrik tambahan di Pesanggaran sehingga menghasilkan listrik 450 megawatt dari tenaga gas alam. Pembangkit listrik ini memerlukan terminal energi yang akan dibangun di Bali selatan. Gubernur Bali juga menyampaikan untuk lokasi dipilih di Bali bagian selatan, karena kebutuhan listrik yang tinggi di Bali bagian selatan. Gubernur Bali juga memastikan, tidak akan membangun di areal mangrove, namun akan dibangun di kawasan yang terintegrasi, sehingga menambah manfaat ekonomi bagi desa di sekitarnya.
Gubernur Bali, Wayan Koster menambahkan, kedepan Bali harus mandiri dalam energi, salah satunya terkait dengan listrik. Sebelum pandemi, saat normal Bali memiliki kebutuhan maksimal 940 megawatt, dan total cadangan listrik Bali mencapai 1150 megawatt. Dari total tersebut, 350 megawatt berasal dari pembangkit listrik Paiton yang disalurkan melalui kabel bawah laut.
#energimandiri #terminallng #gubernurbali
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.