BANJARBARU, KOMPAS.TV - Jelang idul adha penjual hewan kurban di Banjarbaru mengaku kesulitan mendapatkan sapi dan kambing.
Padahal hingga saat ini masih banyak masyarakat yang mencari hewan kurban.
Dampak penyakit mulut dan kuku juga membuat harga seekor sapi alami kenaikan hingga 1 juta lima ratus per ekor.
Baca Juga: Banjir Saat Hujan Deras di Banjarmasin, Dinas PUPR Pantau Lokasi Terdampak, Apa Solusinya?
Penjual hewan, Kadimin, mengaku hanya dapat menjual 4 ekor sapi untuk hewan kurban karena keterbatasan stok.
Padahal tahun sebelumnya ia bisa menjual sampai 15 ekor sapi kurban.
"Yang cari masih banyak, malam tadi 4 orang kesini cari sapi tapi barangnya gak ada," ucapnya.
Sementara itu peternak kambing, Rahman, mengaku meski ada kenaikan harga hingga 1 juta rupiah per ekor kambing, saat ini sekitar 100 kambing yang ada di kandangnya sudah laku terjual sebagai hewan kurban.
"sekarang ini susah, masalahnya dari Jawa gak bisa masuk. Harga naik, ini dari 3,5 - 6 juta. Normalnya 2,5 jutaan," tuturnya.
Baca Juga: Tolak RKUHP, Mahasiswa Tuntut Ungkap Draft ke Publik dan Bahas Pasal-Pasal Kontroversial
Penternak sudah 4 bulan tidak menerima pasokan hewan dari Jawa.
Saat ini ia hanya mengandalkan hewan ternak dari Kalimantan Selatan dan rutin melakukan cek kesehatan.
Bahkan di kandangnya terdapat 4 ekor kambing yang sudah menerima vaksin.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.