MALANG, KOMPAS.TV - Mahalnya harga cabai di pasar tradisional, yang mencapai seratus ribu rupiah lebih, di tingkat petani, harga cabai 75 ribu rupiah per kilogramnya. Petani menyebut selisih harga harga terjadi karena ditentukan oleh pemasok.
Salah satu petani cabai, Marisan, yang memiliki ladang cabai di Kelurahan Kidal, Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang, mengatakan, saat ini harga cabai di tingkat petani 75 ribu rupiah per kilogramnya. Setiap pekannya, ia selalu memanen cabai untuk dikirim pemasok ke kawasan Surabaya. Harga tersebut, ditentukan oleh pemasok.
Ia mengatakan, jika harus menjual hasil panennya langsung ke pasar tradisional, harganya tidak sepadan dengan biaya transportasi yang harus ia keluarkan. Sehingga ia memilih untuk menjual hasil panennya ke pemasok.
Marisan mengatakan, saat ini hasil panen cabai di ladangnya merosot jauh, salah satunya karena faktor cuaca. Cuaca yang tidak menentu, ditambah serangan cacar pada tanaman cabai membuat hasil panennya merosot. Biasanya dari ladang cabai seluas enam ribu meter persegi ini, ia bisa memanen seratus kilogram lebih cabai. Kini turun jauh, hanya 35 kilogram cabai.
Ia menambahkan, kini biaya perawatan cabai juga ikut naik. Salah satunya karena harga pupuk naik lima puluh persen. Terlebih jika cabai sudah terkena cacar, seringkali cabai lainnya dalam satu pohon, mayoritas ikut rusak. Saat ini harga cabai di pasar tradisional sendiri berkisar antara 95 ribu rupiah hingga 120 ribu rupiah per kilogramnya. Harga cabai yang mahal ini sudah terjadi selama lebih dari satu bulan.
#beritamalang
#cabaimahal
#cabairawit
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.