YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Yogyakarta bersama Pemkab Sleman, Yogyakarta, mengumpulkan para tokoh masyarakat daerah dari tiga kelompok yang terlibat bentrok di kawasan Babarsari, Selasa (05/07/22) pagi. Mereka yang hadir berasal dari NTT, Maluku dan Papua.
Upaya mengumpulkan para tokoh masyarakat ini sebagai bagian dari mediasi pasca bentrok yang terjadi tiga hari terakhir, yang dimulai sejak Sabtu (02/07/22) berlanjut pada hari Minggu (03/07/22) dan Senin (04/07/22). Diakhir pertemuan, para tokoh masyarakat ini bersepakat untuk rekonsiliasi, dengan cara saling menahan diri agar tidak terjadi lagi bentrokan susulan.
Kepala Binda DIY, Brigjend Andry Wibowo menyatakan, pihaknya bersama Pemkab Sleman sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk menangani masalah pasca bentrok. Diantaranya, mitigasi kesehatan bagi korban luka dengan memberikan pengobatan maksimal, pemulihan kerusakan materil dan ekonomi, serta penegakan hukum dan pencegahan potensi konflik terulang.
"Kita merespon peristiwa yang terjadi hingga merentet sampai hari ini, tentunya ini respon kita semua, TNI, Polri, BIN, kemudian pemerintah daerah dan sesepuh NTT, Papua dan Maluku," ujar Brigjen Pol Andry Wibowo, Kabinda DIY.
"Mudah-mudahan dengan seperti ini, dikemudian hari tidak terjadi hal - hal seperti ini lagi. Kita ini semua teman," ujar Harda Kiswaya, Sekda Sleman.
Sebelumnya, bentrokan antar kelompok masyarakat terjadi di kawasan Babarsari yang mengakibatkan enam orang terluka, sejumlah ruko rusak, dan tujuh unit sepeda motor terbakar. Hingga kini, penyidikan kasus bentrokan masih dalam penanganan Polres Sleman bersama Polda DIY.
#bentrok #babarsari #binda
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.