BANDUNG, KOMPAS.TV - Seorang pria bernama Misa Munggaran dianiaya menggunakan senjata tajam jenis golok oleh dua pria masing-masing berinisial IS dan AP.
Korban Misa dibacok di rumahnya yang terletak di Kampung Cikuya RT 05 RW 02, Desa Sangiang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Senin (4/7/2022) pukul 17.30 WIB.
Baca Juga: Suami Istri Anggota Polres Blora Janji Kembalikan Uang Korupsi Rp3 M, Berharap Hukuman Dikurangi
Adik korban bernama Santi (23) menjelaskan peristiwa pembacokan yang menimpa kakaknya itu.
Santi menuturkan saat kejadian, kakaknya sedang menjahit di rumah. Kemudian, korban didatangi oleh dua pelaku IS dan AP. Mereka mengajak korban ngobrol di rumahnya.
Menurut Santi, kedua pelaku datang dalam kondisi mabuk. Hal itu diketahui dari gerak-gerik, ucapan, serta aroma mulut para pelaku.
Memang, kata Santi, mereka terkenal sebagai preman kampung. Santi mengaku kenal dengan salah satu dari dua pelaku pembunuhan kakaknya.
Baca Juga: Kronologi Napi Kabur di Rutan Solo: Bersembunyi di Kamar Mandi, Lalu Loncat ke Genteng tapi Ketahuan
"Salah satu pelakunya saya kenal dan kakak saya juga kenal, mereka berdua datang dan ngajak ngobrol biasa," kata Santi, dikutip dari Kompas.com pada Selasa (5/7/2022).
Santi melanjutkan, setelah mereka ngobrol, kedua pelaku sempat pamit pulang. Tapi, tak berselang lama, keduanya datang lagi membawa senjata tajam.
Salah satu pelaku, kata Santi, sempat berteriak di depan rumah korban. Pelaku menuding kalau korban merupakan dalang pemukulan terhadap adik pelaku. Namun, menurut Santi, tudingan tersebut tak benar.
"Dia teriak di depan, 'Itu tuh yang dulu mukulin adik saya,' tapi itu ceritanya gak bener," ucap Santi.
Baca Juga: Duka Anak atas Meninggalnya Bob Tutupoly, Ungkap Sang Ayah Masuk ICU Selama Satu Bulan karena Stroke
Selanjutnya, pelaku yang telah membawa senjata tajam memanggil korban untuk keluar dari rumah. Setelah korban keluar, pelaku langsung membacoknya.
"Kemudian yang bawa golok itu manggil kakak saya, 'bro sini bro.. keluar dulu bro..' setelah dipanggil, kakak saya keluar langsung dibacok sama pelaku yang bawa senjata tajam," tuturnya.
Santi menyebut, saat dibacok, kakaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab, pembacokan dilakukan secara tiba-tiba. Kakaknya tidak mengira jika akan dibacok pelaku.
Setelah membunuh korban, kedua pelaku IS dan AP langsung melarikan diri. Warga yang mengetahui kejadian itu sempat melakukan pengejaran.
Baca Juga: Divonis Terlibat Pembunuhan di Kamp Konsentrasi, Kakek 101 Tahun Ini Ajukan Banding
Namun, upaya pengejaran gagal karena pelaku menantang sambil mengacungkan goloknya ke arah warga.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.