KOMPAS.TV, LAMPUNG – Sebanyak 2 ribu sapi di Kabupaten Lampung Tengah alami gejala penyakit mulut dan kuku (PMK).
Hal tersebut pun membuat warga Kampung Karang Sari, Kecamatan Padang Ratu, Lampung Tengah resah lantaran bingung cara mengobatinya.
Pasalnya, sapi yang mengalami gejala wabah PMK ini tidak mau makan dan minum, serta terus menerus mengeluarkan air liur.
Salah satu peternak mengungkapkan belum ada bantuan dari dinas terkait sehingga mereka terpaksa merogoh kocek untuk mengobati sapi ternaknya secara mandiri.
Baca Juga: Peringati Hari Bhayangkara, Polisi Bagikan Bansos dan Serahkan Motor Curian
“Kawatir banget, sih, karena kan kita punyanya cuma ini. Buat diandelin sekolah cuma ini. Nah, kalo sapi yang lagi hamil itu, yang di dalem itu pasti mati karena dia kan gak mau makan,” kata Husniati warga.
Sementara saat dijumpai, Sudarto selaku Kepala Kampung Karang Sari mengatakan total ada lebih dari 2.000 sapi di kampungnya yang hampir keseluruhan menunjukan gejala penyakit mulut dan kuku.
Untuk saat ini sapi ternak yang mengalami gelaja PMK sudah dilakukan karantina di setiap kandang pemilik ternak.
“Rata-rata hampir menyeluruh 2 ribu ekor lebih (berbusa). Ini belum ada pihak dinas yang meninjau langsung Karang Sari ini,” jelasnya.
Baca Juga: 300 Dosis Vaksin PMK Disuntikkan Pada Ternak Sapi
Warga Kampung Karang Sari mengharapakan kepada pemerintah melalui dinas terkait agar dapat segera mengambil tindakan, agar sapi ternaknya bisa segera sembuh dan penyebaran penyakit mulut dan kuku tidak semakin menyebar luas.
#wabahpmk #kesehatan #hewanternak
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.