"Karena ada kesalahpahaman yang kemudian tidak selesai di sana (Pelabuhan Benoa) masih berusaha di selesai di wilayah tempat salah satu pihak tersebut (tinggal)," kata dia.
Akibat bentrokan ini, dua orang luka-luka terkena lemparan batu, termasuk seorang warga yang berusaha melerai perkelahian.
Korban lainnya berasal dari warga yang terlibat bentrok.
Menurut Teja, pihaknya masih mendalami pemicu bentrokan antara warga di Bali itu.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa bentrokan ini bukan antara etnis, malinkan persoalan individu.
Oleh karena itu, dia meminta warga dan tokoh dari paguyuban daerah masing-masing pihak yang bentrok untuk tidak memperlebar masalah ini menjadi permasalahan antara suku.
"Kita nggak bisa sebut kelompok A dan B. Tapi individual yang bukan berasal dari Bali. Tapi bukan mewakili etnis dan masing-masing paguyuban jangan menarik kesimpulan bahwa ini adalah konflik antar etnis," kata dia.
Wakil Bendesa Adat Pedungan I Wayan Rinda Suardika mengatakan, bentrokan antara kelompok warga telah membuat warga Desa Pedungan resah.
Baca Juga: Penyiraman Air Cabai Picu Bentrok Warga di Pasaman Barat, 10 Orang Terluka
Suardika meminta polisi menindak pelaku sesuai aturan yang berlaku. Selain itu, pemerintah desa akan memberikan sanksi adat kepada pelaku.
"Kami serahkan proses hukum ke pihak yang berwajib. Kalau dia nanti melanggar adat, kami terapkan sanksi berupa awig-awig (aturan hukum Desa adat di Bali) yang ada di desa kami," kata dia.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.