PONOROGO, KOMPAS.TV - Penyebaran penyakit mulut dan kuku hewan ternak semakin tinggi, petugas kesehatan hewan di Ponorogo, Jawa Timur, kewalahan. Selain kekurangan tenaga, para petugas juga kekurangan stok obat. Sementara sejumlah peternak lapak hewan qurban memilih pengobatan alternatif untuk menangkis penyebaran pmk yang semakin meresahkan.
Sudah hampir sebulan, penyebaran penyakit mulut dan kuku pada sapi justru semakin meluas. Bahkan selalu ada penambahan data 30 hingga 50 ekor setiap hari, tersebar di sejumlah wilayah di Ponorogo.
Petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan Ponorogo pun kewalahan. Selain kekurangan tenaga mantri hewan karena tersebar di sejumlah kecamatan seperti Pulung, Balong, Pudak hingga Sumoroto dan Sukorejo, petugas kini juga kekurangan obat.
Selain kerja ekstra hingga malam, petugas juga terpaksa mendatangkan obat secara mandiri ke suplyer meski dengan harga tinggi.
Sementara, sejumlah peternak dan penyedia binatang qurban di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, memilih menggunakan pakanan tradisional. Seperti beragam rerumputan, telur bebek hingga gula aren. Ramuan tradisional ini dipercayai meningkatkan daya tahan tubuh binatang dari serangan PMK.
Petugas mengimbau para peternak untuk tetap tidak panik. Pasalnya PMK bisa disembuhkan dalam waktu 14 hingga 21 hari. Termasuk dengan rajin membersihkan kandang serta memberikan jamu herbal untuk sapi agar daya tahan sapi meningkat.
#beritaponorogo
#penyakitternak
#solusiternak
#pmk
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.