PONTIANAK, KOMPAS.TV - Setelah menabung hampir 12 tahun, seorang tukang sapu jalanan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
Tukang sapu jalanan itu bernama Mat Hori, 48 tahun.
"Alhamdulillah kita akan berangkat haji pada tanggal 17 nanti, hari Jumat," ujar Mat Hori dengan mata berbinar, sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Agama.
Mat Hori merupakan Pegawai Harian Lepas (PHL) Dinas Lingkungan Kota Pontianak.
Perjalanannya untuk mendaftar haji itu penuh perjuangan, terutama ikhtiar menyisihkan sebagian penghasilannya.
Dari yang awalnya berprofesi sebagai tukang becak, hingga berganti pekerjaan terkini sebagai tukang sapu jalanan.
"Dulu saya masih kerja menarik becak. Itu sebelum masa SBY. Sudah sisihkan uang," ungkap Mat Hori, mengenangnya.
Mat Hori mengatakan, meskipun penghasilannya tak banyak, tetapi hal itu tak menyurutkannya untuk menabung demi berangkat ke Tanah Suci Mekkah.
Beruntung, Mat Hori dibantu istrinya berjualan makanan di rumah, sehingga mereka bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Baca Juga: Tradisi Gentong Haji, Keluarga Jemaah Haji Sediakan Minum untuk Warga yang Melintas
Namun, ketika masih menarik becak, Mat Hori sempat merasakan "mati suri"-nya kendaraan kayuh itu di Kota Pontianak.
Pada saat itulah dia harus beralih pekerjaan untuk mendapatkan uang.
"Becak mati kutu. Saya pun kerja apa saja. Termasuk jadi penyapu jalanan di Kota Pontianak," tuturnya.
Kini ia berprofesi sebagai penyapu jalanan di Kota Pintianak. Ia mulai kerja sejak pukul 5 pagi.
Pekerjaannya bisa ia rampungkan dalam waktu kurang lebih tiga jam. Panjang jalan raya Kota Pontianak dia bersihkan.
"Sebagai tukang sapu jalanan, saya ada penghasilan Rp 1.540.000 setiap bulan. Itu sebagian saya sisihkan untuk berangkat haji," tuturnya.
Kisah Mat Hori berhasil berangkat menuju baitullah tahun ini sangat berkesan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak, Mir'ad.
"Tahun ini ada yang berkesan bagi saya pribadi ya. Ada salah satu jemaah haji Kota Pontianak. Atas nama Pak Mat Hori, beliau sehari-hari itu bekerja sebagai tukang sapu," tuturnya.
"Saya terkesan sekali ada salah satu jemaah haji kita yang berprofesi sebagai tukang sapu dapat menunaikan ibadah haji, dapat dipanggil oleh Allah. Ibadah haji betul-betul rahasia Allah," ujar Mi'rad.
Sumber : Kompas TV/Kemenag
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.