LUMAJANG, KOMPAS.TV - Seorang pensiunan petugas kesehatan hewan di Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang Jawa Timur mengorbankan waktu dan tenaganya untuk membantu warga menyembuhkan hewan ternak yang tertular PMK. Ia memberlakukan sistem antar jemput agar peternak tidak berebut.
Sejumlah nama peternak sapi nampak terpasang di sebuah papan kertas di depan rumah dokter hewan, Muhammad Syamsuddin di perumahan kunir asri Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang.
Baca Juga: Kasus PMK Naik, Penutupan Pasar Hewan di Lumajang Diperpanjang
Sang dokter sengaja memasang papan tersebut agar para peternak dapat menulis nomor antrian mereka sendiri. Ia menyediakan nomor antrian hingga 40.
Usai menyiapkan obat-obatan di tasnya, ia kemudian menuju motor warga yang sudah lama menunggu. Ia kemudian diantar menuju lokasi rumah peternak, yang sapinya terjangkit penyakit mulut dan kuku.
Sebelum melakukan pengobatan, ia terlebih dahulu melihat kondisi kandang sapi. Ia ingin memastikan kandang sapi bersih, tidak basah dan ventilasinya bagus. Menurutnya, ketiga hal tersebut merupakan kunci penting dalam penanganan PMK.
Baca Juga: Pemkab Lumajang Gunakan BTT untuk Menanggulangi Meluasnya Wabah PMK
sudah 1 bulan, Syamsuddin menerima banyak permintaan untuk mengobati hewan ternak. Karena kondisinya sudah tua, ia pun meminta peternak untuk mengantar dan menjemput dirinya.
Peternak mengaku terbantu dengan keberadaan dokter hewan Syamsuddin. Mereka rela menjemput dan mengantar sang dokter agar sapinya sembuh.
Syamsuddin memberikan tips kepada peternak untuk menangani wabah PMK. Diantaranya, jika sapi sudah mengalami gejala PMK, maka sapi tidak boleh dimandikan, kuku sapi tidak boleh terkena air dan segera hubungi petugas kesehatan hewan terdekat.
#PenyakitMulutKuku #HewanTernak #DokterHewan #PetugasKesehatanHewan #DinasPertanian #Lumajang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.