LUMAJANG, KOMPAS.TV - Merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku di Lumajang Jawa Timur membuat masyarakat semakin resah. Pasalnya, jumlah hewan ternak yang terpapar terus bertambah. DPRD setempat meminta pemerintah terbuka dalam penanganan wabah PMK seperti saat penanganan Covid-19.
Jumlah sapi yang terjangkit wabah PMK di Kabupaten Lumajang terus bertamah. Namun sayang, belum ada data pasti berapa jumlah hewan ternak yang terpapar dalam sepekan terakhir.
Baca Juga: Wabah PMK Meluas, Peternak Kurangi Populasi Sapi Perah Agar Tidak Semakin Merugi
Sejumlah wartawan kesulitan untuk mendapatkan data PMK dari instansi terkait. Bahkan Pemkab Lumajang terkesan menutup-nutupi data PMK ke publik. Pihak DPRD pun ikut bersuara terkait merebaknya wabah PMK.
Anggota DPRD Lumajang, Idris Marzuki berharap pemerintah lebih cepat dan transparan dalam penanganan wabah PMK. Bahkan pemerintah diminta menerapkan pola yang sama dengan penanganan covid-19.
Para pejabat pemerintah sempat kesulitan saat dikonfirmasi soal data. Salah satunya kasatgas penanganan PMK Lumajang, Teguh Widjayono. Ia beralasan datanya terus berubah karena kasusnya bertambah.
#WabahPMK #PeternakSapi #DPRDLumajang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.