KOMPAS.TV, LAMPUNG – Produksi gerabah di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan mulai kembali menggeliat. Salah satunya milik perajin gerabah Deno Sugio.
Bangkitnya usaha gerabah milik Deno ini terjadi, setelah sebelumnya sempat terpuruk selama dua tahun lamanya.
Meski, dirinya mengakui jumlah permintaan belum begitu tinggi. Namun, permintaan yang ada dinilai jauh lebih baik dibanding tahun-tahun lalu.
Baca Juga: Walikota Medan Nostalgia di SMAN 9 Bandar Lampung
Bahkan, permintaan gerabah miliknya tak hanya dilirik di Lampung, tetapi juga dari luar daerah. Deno pun bersama tiga orang rekannya yang merupakan warga setempat ini dalam sebulan mampu memproduksi puluhan jenis gerabah.
Mulai dari satu set kursi dan meja, patung, vas bunga hingga guci, serta hiasan rumah lainnya yang tampak indah dan bernilai jual tinggi.
“Satu set meja doraemon itu satu hari. Jadi, kalau untuk satu bakaran itu satu minggu baru dapet,” kata Deno Sugio perajin gerabah.
"Nah, kalau harga yang kecil ada yang 10 ribu sampai 2 juta," imbuhnya.
Deno biasa memasarkan gerabah miliknya melalui pasar digital. Namun tak jarang, gerabah hasil karyanya juga biasa diambil langsung oleh setiap pembeli ke tempat pembuatannya.
Baca Juga: Bocah 8 Tahun Kembali Pulang Setelah 4 Bulan Menghilang
Untuk satu gerabah buatannya ini, biasa dijual mulai dari kisaran harga puluhan ribu hingga dua juta rupiah.
Salah satu jenis UMKM gerabah milik Deno Sugio juga menjadi yang cukup terdampak akibat wabah pandemi Covid-19. Dirinya pun berharap agar pandemi bisa segera berakhir agar kehidupannya bisa kembali normal.
#perajingerabah #umkm #covid-19
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.