KLATEN, KOMPAS.TV — Sebanyak 7 pasar hewan di Klaten, Jawa Tengah ditutup sementara selama 14 hari, terhitung mulai hari ini, Kamis (25/5/2022) hingga 7 Juni mendatang.
Ketujuh pasar hewan tersebut yaitu Pasar Hewan Prambanan, Pasar Hewan Jatinom, Pasar Hewan Wedi, Pasar Hewan Pedan, Pasar Hewan Cawas, Pasar Hewan Bayat, dan Pasar Hewan Plumbon.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten Widiyanti mengatakan, penutupan sementara tujuh pasar hewan tersebut menyusul ditemukannya enam hewan ternak terkonfirmasi positif PMK dan 63 ternak lainnya suspek.
"Sampai dengan kita rapat tadi pukul 12.00 WIB untuk konfirmasi ternak yang terkena PMK ada enam dan suspek ada 63 ternak," kata Widiyanti seperti dikutip Kompas.com, Selasa (24/5/2022) malam.
Lebih lanjut ia mengatakan, penutuoan pasar hewan dilakukan untuk mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah Klaten.
Baca Juga: Menko PMK Beber Hasil Evaluasi Mudik Lebaran: Kasus Covid-19 Tak Alami Kenaikan Signifikan
Widiyanti menyebut hewan ternak yang positif dan suspek PMK tersebar di enam kecamatan, yakni Kemalang, Karanganom, Jatinom, Manisrenggo, Tulung, dan Gantiwarno.
Menurutnya jumlah kasus positif dan suspek tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan populasi ternak yang ada di Kabupaten Klaten.
Namun, lanjutnya, dengan bertambahnya kasus dan virus PMK yang mudah menular melalui udara, maka dilakukan penutupan sementara pasar hewan.
Hal itu dilakukan berdasar pada hasil investigasi yang menunjukkan bahwa kasus PMK yang ditemukan di Kabupaten Klaten sebagian besar berasal dari pembelian ternak di pasar hewan.
"Bukan satu lokasi saja tapi beberapa lokasi desa yang ada kasusnya hampir seperti itu. Dengan kondisi seperti itu menunjukkan sebagai pusat penyebarannya itu paling dominan itu ada di pasar hewan. Karena mobilitas hewan yang tinggi mungkin bukan hanya dari internal kabupaten, tapi di luar Kabupaten Klaten," ungkap dia.
Terkait PMK, Pemerintah Kabupaten Klaten juga telah menerbitkan surat edaran No 524/283/26 tentang Penutupan Sementara Pasar Hewan se-Kabupaten Klaten.
Harapannya, kata Widiyanti, agar penyebaran virus PMK melalui mobilitas ternak ini bisa lebih ditekan. Sehingga tidak ada penyebaran-penyebaran ke wilayah lain.
Adapun kini, seluruh hewan ternak yang terkonfirmasi dan suspek PMK langsung dilakukan isolasi dan pengobatan. Dengan begitu, harapannya tidak akan menular ke ternak lainnya.
"Untuk menekan penyebaran virus kita lakukan isolasi tapi mandiri di kandangnya masing-masing. Kami imbau masyarakat yang ternaknya sakit untuk tidak mengeluarkan ternaknya dulu dari kandangnya," pungkasnya.
Baca Juga: Waspada! Hewan Ternak di 16 Provinsi Terjangkit PMK, 20.723 Ekor Sakit
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.