SEMARANG, KOMPAS.TV - Langkah antisipasi dilakukan oleh Dinas Pertanian Kota Semarang untuk menekan angka penyebaran penyakit mulut dan kuku atau PMK di kota semarang. Salah satunya dengan mengerahkan tim pemantau kesehatan hewan ke sejumlah peternakan dan rumah potong hewan atau RPH yang ada di daerah Penggaron.
Di RPH, tim dokter hewan memeriksa secara teliti setiap sapi yang hendak dipotong. Jika ditemukan ada sapi yang terjangkit PMK maka sapi tersebut akan dikarantina di tempat yang telah disediakan.
Menurut Hernowo Budi Luhur, Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, di Kota Semarang telah ditemukan tiga sapi di Mangunharjo yang diduga terkena PMK. Sedangkan untuk kambing baru diketahui ada satu ekor yang ditemukan di daerah Mijen. Untuk kepastiannya, hewan yang bergejala PMK tersebut diperiksa lebih lanjut di laborarium.
"Ada beberapa yang sudah terdeteksi gejalanya. Ada sapi di Mangunsari ada tiga, dari enam sapi yang ada di sana. Kemudian di Mijen itu kambing, ada satu dari enam yang bergejala. Ini akan kita tindak lanjuti untuk dilabkan," kata Hernowo.
Selain pro aktif melakukan pemeriksaan kesehatan hewan milik peternak, petugas juga akan memeriksa secara ketat hewan ternak yang masuk di Kota Semarang dengan memastikan hewan ternat tersebut mengantongi surat keterangan sehat.
Dikuatirkan jika penyebaran penyakit mulut dan kuku ini semakin meluas, maka akan menganggu pasokan hewan ternak, terlebih sebentar lagi memasuki Hari Raya Idul Adha.
#semarang #pmk #sapi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.