PALU, KOMPAS.TV - Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Provinsi Sulawesi Tengah meningkat selama libur Lebaran 2022.
Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah, AKBP Agustin S., pada Kamis, (5/5/2022).
"Polda Sulteng mencatat angka kecelakaan saat arus mudik Lebaran 2022 di wilayah Sulteng meningkat 155 persen dibanding pada Lebaran 2021," kata AKBP Agustin.
Ia menjelaskan, selama 6 hari pelaksanaan Operasi Ketupat Tinombala 2022 pada 28 April sampai dengan 3 Mei 2022, Polda Sulteng mencatat terjadi 23 kasus lakalantas atau naik 14 kasus dibanding pada 2021, yaitu 9 kasus.
Menurutnya, meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas tersebut akibat euforia masyarakat Sulteng yang melaksanakan mudik Lebaran tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat tentang aspek keselamatan saat berkendara.
Baca juga: 7 Lapak di Jaktim Ludes Terbakar, Pemilik Sedang Mudik
Selain itu, berdasarkan kajian pada kasus laka lantas yang terjadi, Agustin menyebutkan setidaknya ada tiga hal yang menjadi penyebab utama.
"Pertama, pengendara kurang hati-hati. Kedua, memaksakan diri berkendara padahal sudah kelelahan sehingga mengakibatkan lakalantas," katanya..
Kemudian ketiga, menurut dia, banyak pengendara yang mengalami kecelakaan karena tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, padahal rambu dibuat untuk melindungi pengendara dari risiko kecelakaan, terlebih saat berada di jalur rawan.
"Oleh karena itu, saya mengimbau masyarakat agar menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Taatilah rambu-rambu lalu lintas karena kesadaran diri sendiri untuk terhindar dari lakalantas. Jangan kalau ada polisi baru mau menaati rambu-rambu lalu lintas," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.